Maumere, DetikZone. id- 4 Desa di Kecamatan Mapitara Kabupaten Sikka yakni Desa Natakoli, Desa Hale, Desa Hebing dan Desa Egon Gahar menunjukkan komitmennya dalam mendukung program pembangunan berkelanjutan dengan mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pemutakhiran Data SDGs Desa dan Indeks Desa (iD) tahun 2025.
Kegiatan berlangsung selama sehari pada, Senin, (5/5/2025) bertempat di Aula Kantor Camat Mapitara Dusun Galit Desa Hebing.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Tujuanya untuk memberikan pemahaman mengenai pentingnya pemutakhiran data SDGs dan Indeks Desa, teknik pengumpulan data yang akurat, serta penggunaan teknologi informasi dalam pengelolaan data desa.
Acara dibuka oleh Pelaksana Tugas (Plt) Camat Mapitara, Yoris Gelo Lodo, S. Sos, dan dihadiri oleh Tim Pendata Data SDGs Desa dan Indeks Desa yang terdiri dari Perangkat Desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Kader Pembangunan Manusia (KPM) serta unsur masyarakat. Bertindak sebagai narasumber, Pendamping Desa dan Pendamping Lokal Desa.
Dalam sambutannya, Yoris Gelo Lodo, mengatakan, secara teknis kegiatan Bimtek ini merupakan tindaklanjut dari sosialisasi SDGs Desa dan Indeks Desa yang dilakukan oleh Dinas PMD bersama TAPM Kabupaten Sikka.
‘Secara teknis kegiatan Bimtek ini merupakan kelanjutan dari sosialisasi SDGs Desa dan Indeks Desa yang dilakukan oleh Dinas PMD bersama TAPM Kabupaten Sikka beberapa waktu lalu’, ujarnya
Oleh karena itu, ia berharap, setelah mengikuti bimbingan, tim pendata segara melaksanakan pemutakhiran data di lapangan atau di Desa masing-masing.
‘Besar harapan kami, setelah mengikuti bimbingan, tim segera melaksanakan pemutakhiran data di lapangan atau di Desa masing-masing’, ujarnya lagi.
Dalam Bimtek tersebut, para peserta mendapatkan materi antara lain, teknik survei dan pengumpulan data, teknik pengisian format kuesioner SDGs Desa yang meliputi kuesioner Individu, Keluarga, Rukun Tetangga dan Desa. Penggunaan aplikasi digital untuk pengelolaan data serta analisis dalam perencanaan pembangunan Desa.
Selain itu, dijelaskan pula daftar pertanyaan Indek Desa diantaranya, pekerja migran, rumah tidak layak huni, BUM Desa, LPMD Posyandu, Musyawarah Desa, kepemilikan listrik, Staf Desa dan LKD.
Pendamping Desa Kecamatan Mapitara, Silvester Moan Nurak, ketika menyampaikan materi, menjelaskan, data SDGs Desa merupakan basis utama penginputan Indeks Desa.
Untuk itu, seluruh data yang telah diperbaiki wajib direkapitulasi secara manual. Data yang direkapitulasi antara lain data individu, perumahan, kepemilikan jamban, penggunaan listrik, air bersih, kondisi rumah dan keluarga miskin.
‘Data-data yang direkapitulasi tersebut nantinya akan digunakan untuk mengisi Indeks Desa setelah dibahas dan ditetapkan melalui musyawarah Desa’, jelasnya.
Lebih lanjut, dikatakan, untuk mendapatkan data yang akurat, tim pendata harus menemui langsung responden guna melakukan wawancara bahkan pengamatan.
‘Misalnya keadaan di dalam rumah seperti jenis lantai, penggunaan energi untuk memasak, kepesertaan jaminan sosial, kondisi kesehatan, penggunaan fasilitas kesehatan, tempat pembuangan sampah, kepemilikan jamban maupun perubahan tingkat penghasilan, semuanya perlu ditanyakan dan diamati secara langsung’, jelasnya.
Ditambahkan, Data SDGs Desa memperkaya data IDM dengan informasi yang lebih mikro, sehingga dapat memberikan gambaran yang lebih akurat mengenai kemajuan dan tantangan desa dalam mencapai SDGs.
‘Melalui data SDGs kondisi Desa akan tergambar secara rinci mulai dari individu, keluarga, keadaan di lingkungan RT dah juga Desa’, tambahnya.
Indeks Desa adalah alat ukur tunggal yang digunakan untuk menilai status pembangunan desa dan mendukung kebijakan berbasis data untuk pembangunan yang merata.
Indeks Desa menggabungkan berbagai data perkembangan desa yang sebelumnya terpisah menjadi satu kesatuan. Indeks Desa diharapkan menjadi indikator tunggal dalam mengukur kinerja pembangunan Desa, termasuk dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Dalam penyusunan Indeks Desa, terdapat 6 dimensi yang terdiri dari Dimensi Layanan Dasar, Dimensi Sosial, Dimensi Ekonomi, Dimensi Lingkungan, Dimensi Aksesibilitas dan Dimensi Tata Kelola Pemerintahan.
Melalui Bimtek ini, semua Desa di Kecamatan Mapitara dapat terus meningkatkan kualitas data SDGs untuk mendukung perencanaan pembangunan yang lebih efektif dan berkelanjutan.
Kegiatan Bimtek mendapat antusiasme dari para peserta. Selain memberikan pertanyaan dan aktif dalam diskusi. Para peserta juga menyatakan komitmen menyukseskan pendataan SDGs Desa dan Indeks Desa.
Andreas Akiles, salah satu peserta, mengungkapkan, siap melaksanakan pemutakhiran data yang lebih akurat untuk kepentingan pembangunan di Desa.
‘Kami siap melaksanakan pemutakhiran data yang lebih akurat untuk kepentingan pembangunan di Desa’, tegasnya. (Roimapan)