Gas Air Mata Warnai Demo Pilkades Sampang: Massa Tuding Ketua DPRD dan Bupati Tak Berani Hadapi Tuntutan

Rabu, 29 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SAMPANG, Detikzone.id – Ribuan warga dari Forum Aktivis Madura dan Aliansi Masyarakat Desa Bersatu mengepung Gedung DPRD Sampang, Jawa Timur, Rabu (29/10/2025), menuntut pembatalan penundaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) 2026 yang dinilai mencederai hak demokrasi rakyat desa.

Aksi yang awalnya damai berubah panas ketika massa menilai pemerintah dan DPRD enggan mendengar suara mereka. Spanduk bertuliskan “Pilkades Hak Rakyat, Bukan Mainan Kekuasaan!” berkibar di tengah kerumunan.

Ketegangan memuncak saat barisan demonstran mendekati gerbang utama DPRD. Dorong-mendorong terjadi dengan aparat, disusul lemparan botol dan batu dari massa. Gas air mata akhirnya ditembakkan untuk membubarkan peserta, namun semangat warga tak surut. “Kami tidak takut gas air mata! Yang kami takut hanya ketidakadilan!” teriak orator di atas mobil komando.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Koordinator aksi, Rofi, menuding penundaan Pilkades sarat kepentingan politik menjelang tahun politik nasional. “Keputusan ini bertentangan dengan Undang-Undang Desa dan Permendagri. Pemerintah tidak berhak menunda tanpa alasan hukum yang jelas. Ini jelas permainan kekuasaan!” tegas Rofi.

Massa menyerahkan sembilan tuntutan resmi, termasuk penetapan jadwal Pilkades secara transparan dan kejelasan dasar hukum penundaan. “Kalau kepala desa habis masa jabatannya, siapa yang bertanggung jawab? Rakyat tidak boleh dibohongi elit!” ujar Rofi disambut sorak massa.

Wakil Bupati Sampang, Ahmad Mahfudz, turun menemui demonstran dan berjanji menyampaikan aspirasi ke Bupati. Meski demikian, sebagian massa tetap skeptis dan menegaskan akan terus mengawal isu ini hingga ada kepastian. “Ini soal hak rakyat, bukan kebijakan elit!” tegas Rofi menutup aksi.

Gas air mata memang membubarkan kerumunan sementara, tetapi amarah dan tuntutan warga desa terhadap penundaan Pilkades jelas masih membara.

Berita Terkait

Presiden Prabowo Musnahkan Barang Bukti 214,84 Ton Narkoba
Tingkatkan Kompetensi Pendidik, Disdik Blitar Gelar Pelatihan IN-2 Pembelajaran Mendalam
SKK Migas Pastikan Survei Seismik 3D di Kangean Ramah Lingkungan dan Libatkan Warga Lokal
Anggono Mahendrawan Tegaskan Survei Seismik di Kangean Tahap Eksplorasi, Bukan Aktivitas Pengeboran
Sumenep Kini Punya Rumah Kebangsaan untuk Anak Muda
Cibinong Juara Umum MTQ ke-47 Kabupaten Bogor, Jaro Ade: Prestasi Harus Diiringi Pengamalan Nilai Al-Qur’an
Hari Listrik Nasional ke-80, Warga Kepulauan Raas Sumenep Harap Pemerataan Energi Jadi Kenyataan
Bupati Achmad Fauzi Tegaskan Pakaian Adat Keraton sebagai Simbol Identitas dan Budaya Sumenep

Berita Terkait

Kamis, 30 Oktober 2025 - 01:08 WIB

Presiden Prabowo Musnahkan Barang Bukti 214,84 Ton Narkoba

Rabu, 29 Oktober 2025 - 17:32 WIB

Tingkatkan Kompetensi Pendidik, Disdik Blitar Gelar Pelatihan IN-2 Pembelajaran Mendalam

Rabu, 29 Oktober 2025 - 12:25 WIB

SKK Migas Pastikan Survei Seismik 3D di Kangean Ramah Lingkungan dan Libatkan Warga Lokal

Rabu, 29 Oktober 2025 - 12:19 WIB

Anggono Mahendrawan Tegaskan Survei Seismik di Kangean Tahap Eksplorasi, Bukan Aktivitas Pengeboran

Rabu, 29 Oktober 2025 - 10:55 WIB

Sumenep Kini Punya Rumah Kebangsaan untuk Anak Muda

Berita Terbaru

NASIONAL

Presiden Prabowo Musnahkan Barang Bukti 214,84 Ton Narkoba

Kamis, 30 Okt 2025 - 01:08 WIB

NASIONAL

Pusjarah Mabes Polri Kunjungi Tugu Mobrig Palupuh

Rabu, 29 Okt 2025 - 23:35 WIB