Sumenep, Detikzone.id- Seru, Ratusan ayam hias Shamo dari lintas Provinsi sedang mengikuti Kontes Ayam Hias Shamo Piala Bupati Sumenep di pantai e Kasoghi, Kecamatan Saronggi. Minggu, 28/07/2024.
Event tersebut diadakan oleh Komunitas Pecinta Shamo Indonesia (Kopasi) bekerjasama dengan Pemkab Sumenep mendapat antusias para pecinta Shamo Indonesia.
Apalagi, diselenggarakan di tempat wisata e-Kasoghi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tidak hanya sekedar sebagai ajang silaturahmi dan wadah untuk menyalurkan hobi pencinta Ayam Hias Shamo, namun juga sebagai salah satu menarik kunjungan wisatawan ke Sumenep.
Dari kegiatan itu, peserta dari luar daerah maupun Provinsi akan mengetahui kekayaan objek wisata dan budaya yang dimiliki Sumenep.
Event spektakuler ini baru pertama kali diadakan di Madura.
Peserta ayam hias Shamo datang dari lintas Provinsi, mulai dari Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Ketua Komunitas Pecinta Shamo Jatim, Resta Amijaya mengatakan, kontes ayam Hias Shamo tidak sekedar event biasa namun sebagai media mempromosikan salah satu objek wisata di Sumenep.
“Makanya kita selenggarakan di pantai e-Kasoghi,” katanya.
Menurut dia, langkah tersebut selaras dengan program Bupati Sumenep yang menginginkan destinasi wisata di Kabupaten Sumenep terus berkembang dan dikenal di luar daerah.
“Manakala destinasi wisatanya banyak didatangi pengunjung, maka akan berefek terhadap perekonomian masyarakat setempat,” tuturnya.
Ia menjelaskan, final ayam hias Shamo akan dilakukan hari ini, Minggu, 28/07/2024.
“Finalnya hari ini,” tukasnya.
Disisi lain pihaknya menceritakan, sejarah pertama kali ayam hias Shamo itu diimpor dari Jepang ke Eropa mulai tahun 1884-1972.
Sampai hari ini di eropa sudah banyak peternak yang mengembangkan dengan karakter berbeda beda. Indonesia (importir) mulai mendatangkan ayam ini mulai tahun 2018 dan 2020 sekitar 100 ekor.
“Dari banyaknya peminat di Indonesia memunculkan banyak peternak di seluruh Indonesia. Di kontes ayam hias Shamo ini ada antusias peternak seluruh Indonesia untuk menunjukkan hasil ternaknya yang paling baik,” katanya.
Resta Amijaya menegaskan, pihaknya
mendukung kontes ayam Shamo lantaran peternak butuh wadah panggung untuk menyalurkan hobi sekaligus memperbaiki ekonomi, karena harga jual ayam cukup tinggi.
“Harga per-ekor ayam hias Shamo untuk indukan bisa mencapai Rp 20 juta hingga Rp 30 juta untuk kualitas yang sangat bagus,” tegasnya.
Resta Amijaya menyampaikan apresiasi terhadap Pemerintah Kabupaten Sumenep yang mengakomodir event Kontes Ayam Hias Shamo.
“Pemerintah Daerah telah membuktikan konsep Sinergitas Pentahelix dengan merangkul para Komunitas untuk menyukseskan kegiatan Kalender Event 2024. Termasuk Komunitas Pecinta Shamo Indonesia,” tandasnya.
Penulis : Amin - Igusty