Sebut Ade Yasin Wanita Hebat, Cabup Bogor Nomor Urut 1 Rudy Susmanto TerkesanHalu

Selasa, 1 Oktober 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bogor – Dewan Kehormatan Aliansi Insan Pers Bogor Raya (AIPBR), Nelson Sihotang SH,M Hum, angkat bicara terkait pernyataan yang menghebohkan publik, di mana mantan Bupati Bogor Ade Yasin disebut sebagai “wanita hebat” oleh Rudy Susmanto.

Pernyataan tersebut menuai kritik tajam dari berbagai pihak, termasuk Nelson Sihotang yang menilai bahwa label “wanita hebat” harus memiliki dasar yang jelas, bukan hanya didasarkan pada opini pribadi tanpa memperhatikan rekam jejak kepemimpinan dan tindakan seseorang.( Selasa, 1 Oktober 2024)

“Memberikan label ‘wanita hebat’ itu harus ada dasarnya, jangan asal bicara. Apalagi jika yang memberikan pernyataan adalah calon Bupati Bogor No urut 1 Rudy Susmanto, seharusnya lebih hati-hati dalam mengeluarkan statement di depan publik bahkan dishre diTiktok akun pribadinya, Kualitas seseorang akan terlihat dari cara dia berbicara dan menilai orang lain,” ujar Nelson dalam keterangan resmi yang dirilis oleh AIPBR.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Nelson menegaskan bahwa sebutan “wanita hebat” bukanlah hal yang bisa disematkan begitu saja, apalagi kepada seorang pemimpin yang terbukti terlibat dalam kasus korupsi. “Ade Yasin, selama masa kepemimpinannya,dan atas dasar kajian akedemik apa mantan koruptor bisa dibilang sabagai wanita Hebat, bahkan saat masa kepemimpinannya Ade Yasin tidak berhasil menyelesaikan berbagai proyek besar yang diharapkan membawa dampak signifikan bagi masyarakat Bogor.

Proyek-proyek seperti Cibinong Beauty dan pembangunan Hotel Sayaga yang menghabiskan anggaran ratusan miliar rupiah hingga saat ini masih mangkrak dan tidak jelas hasilnya.

“Uang rakyat sudah habis, tapi manfaatnya belum dirasakan oleh masyarakat,” tambahnya.

Dalam mengkritisi media yang memberitakan pernyataan tersebut, Nelson menekankan pentingnya sikap kritis dan objektif dalam mengangkat berita.

Menurutnya, media memiliki tanggung jawab untuk memberikan informasi yang benar, akurat, dan berdasarkan fakta yang bisa dipertanggungjawabkan.

“Media jangan asal menaikkan berita hanya karena ada pernyataan yang menarik perhatian. Apa yang mereka sampaikan akan dibaca oleh banyak orang, dan kredibilitas media juga dipertaruhkan. Menyebut seorang yang terlibat kasus korupsi sebagai wanita hebat adalah sesuatu yang tidak masuk akal dan hanya membuat masyarakat tertawa,” tegas Nelson.

Lebih jauh, Nelson menjelaskan bahwa gelar “hebat” harus diberikan berdasarkan kriteria yang jelas. Menurutnya, seorang wanita yang layak disebut hebat harus memiliki pencapaian nyata yang berkontribusi positif terhadap masyarakat, memiliki kekuatan mental dan emosional, mampu memimpin dengan baik, berintegritas, dan mengedepankan kepentingan orang banyak, bukan memperkaya diri sendiri melalui tindakan korupsi.

“Hebat itu bukan hanya soal memegang jabatan tinggi, tapi soal bagaimana menggunakan kekuasaan untuk kebaikan bersama. Seorang pemimpin yang korup, apalagi sampai dipenjara, jelas tidak memenuhi kriteria tersebut. Dalam konteks ini, Ade Yasin jauh dari predikat ‘hebat’, karena tindakan korupsinya tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga merusak kepercayaan masyarakat yang telah memberinya mandat untuk memimpin,” papar Nelson

Ia juga menyinggung kinerja DPRD Kabupaten Bogor selama lima tahun terakhir, yang dinilai tidak memberikan hasil signifikan dalam pengelolaan anggaran daerah. “Apa yang kita lihat selama ini? Pendidikan di Kabupaten Bogor saja masih memprihatinkan. Di mana hasil pengelolaan anggaran yang mereka buat? Bukankah seharusnya DPRD juga ikut bertanggung jawab dalam mengawasi penggunaan anggaran?” ujarnya.

Pernyataan Nelson ini menjadi sorotan, terutama karena ia secara tegas meminta media untuk lebih berhati-hati dalam menyampaikan berita, serta mengkritisi tokoh-tokoh yang memberikan pernyataan tanpa dasar kuat.

“Kita semua harus belajar untuk lebih cermat dalam memilih kata-kata. Apalagi yang berbicara adalah tokoh publik atau calon pemimpin, kualitas seseorang akan tercermin dari bagaimana mereka menilai orang lain. Jangan asal bicara tanpa dasar yang jelas, karena masyarakat akan menilai kualitas dari pernyataan yang dilontarkan,” pungkasnya.

Polemik terkait pernyataan “wanita hebat” ini menjadi pengingat bagi publik, bahwa memberikan label atau pengakuan dan mengundang tamu kehormatan ( mantan Napi koruptor) kepada seorang tokoh tidak boleh dilakukan sembarangan. Pemimpin sejati adalah mereka yang memimpin dengan integritas, tanggung jawab, dan mengutamakan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi. Bagi seorang pemimpin yang terbukti korup, apapun pencapaiannya akan ternodai oleh tindakannya yang merugikan publik. Media dan para tokoh harus lebih bijak dalam memberikan pengakuan dan menyebarkan informasi, agar tidak menyesatkan masyarakat dan menjaga integritas mereka di mata publik

Penulis : Rahman

Berita Terkait

Polres Kediri Gelar Tes Urine dan Sosialisasi Operasi Keselamatan Semeru
DPW PWDPI Bali Ajak Jaga Tradisi dan Budaya Bali di Hari Raya Pagerwesi
Kantor UPP Kelas III Bawean Gelar Gerai Nasional Pas Kecil dan Pemberian Life Jacket
Simakrama DPW PWDPI Bali Dengan Dit.Intelkam Polda Bali
Gantikan Urip Dharma Yoga, Solichin Resmi Pimpin Lapas Kelas IIA Kediri
HPN, PJ Bupati Bogor Apresiasi Peran Pers dalam Pembangunan 
Togi Siahaan Didapuk Sebagai Ketua GMKI Cabang Toba 
Presiden Prabowo Didesak Cabut Kepres No. 5 Tahun 1985 Tentang HPN

Berita Terkait

Rabu, 12 Februari 2025 - 18:25 WIB

Polres Kediri Gelar Tes Urine dan Sosialisasi Operasi Keselamatan Semeru

Rabu, 12 Februari 2025 - 14:54 WIB

DPW PWDPI Bali Ajak Jaga Tradisi dan Budaya Bali di Hari Raya Pagerwesi

Selasa, 11 Februari 2025 - 20:59 WIB

Kantor UPP Kelas III Bawean Gelar Gerai Nasional Pas Kecil dan Pemberian Life Jacket

Senin, 10 Februari 2025 - 23:12 WIB

Simakrama DPW PWDPI Bali Dengan Dit.Intelkam Polda Bali

Senin, 10 Februari 2025 - 14:12 WIB

Gantikan Urip Dharma Yoga, Solichin Resmi Pimpin Lapas Kelas IIA Kediri

Minggu, 9 Februari 2025 - 22:15 WIB

HPN, PJ Bupati Bogor Apresiasi Peran Pers dalam Pembangunan 

Minggu, 9 Februari 2025 - 16:51 WIB

Togi Siahaan Didapuk Sebagai Ketua GMKI Cabang Toba 

Minggu, 9 Februari 2025 - 14:00 WIB

Presiden Prabowo Didesak Cabut Kepres No. 5 Tahun 1985 Tentang HPN

Berita Terbaru