SUMENEP – Madura Culture Festival (MCF) 2025 kembali membuktikan dirinya bukan sekadar pesta seni dan budaya. Gelaran akbar yang berlangsung di GOR A. Yani Pangligur Sumenep itu juga menjadi panggung penting bagi kebangkitan ekonomi kerakyatan, dengan melibatkan ratusan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, menegaskan bahwa semangat kolaborasi budaya dan ekonomi harus terus dirawat. Menurutnya, partisipasi UMKM dalam MCF adalah bukti nyata bahwa masyarakat Madura, khususnya Sumenep, tidak hanya menjaga tradisi, tetapi juga mampu menghadirkan produk lokal bernilai ekonomi tinggi.
“Melalui Madura Culture Festival, kita buktikan bahwa budaya dan ekonomi bisa berjalan beriringan. UMKM yang tampil di sini bukan hanya promosi, tetapi wujud nyata gerakan ekonomi daerah berbasis potensi lokal,” kata Bupati saat meninjau stand UMKM, Senin (01/09/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ratusan produk unggulan dipamerkan, mulai dari kuliner khas, kerajinan tangan, hingga olahan pertanian. Semuanya menjadi bukti semangat kewirausahaan masyarakat yang terus tumbuh di tengah tantangan zaman.
Bupati Fauzi menekankan, MCF bukanlah ajang seremonial sesaat, melainkan momentum strategis untuk memperluas jaringan bisnis, meningkatkan daya saing, hingga membuka akses ke pasar digital dan kemitraan yang lebih luas.
“Kami berharap pelaku UMKM tidak hanya bertahan, tapi mampu tumbuh berkelanjutan. UMKM harus naik kelas dan menjadi motor utama penggerak ekonomi daerah yang berdaya saing,” ujarnya penuh optimisme.
Dengan MCF 2025, Sumenep sekaligus mengirim pesan ke publik bahwa Madura bukan hanya tanah yang kaya budaya, tetapi juga lahan subur bagi tumbuhnya ekonomi kerakyatan yang mandiri dan berdaya.
Penulis : Redaksi