KEDIRI – Meski harus mengakui keunggulan lawan dengan skor tipis 27–28 , semangat juang tim basket pelajar putra SMPN 1 Kota Kediri (Tim SMPN 1B) tetap tampil di ajang Kediri Basketball Tournament 2025.
Pertandingan yang digelar di GOR Surya Universitas Kadiri, Minggu (12/10/2025) sore, menjadi momen penuh emosi bagi para pemain muda yang sedang menapaki perjalanan mereka di dunia basket pelajar.
Pemain pemilik nomor punggung 10, Danish Evarado AG, mengaku bahwa kekalahan kali ini menjadi pelajaran besar bagi dirinya dan seluruh rekan setim.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami masih perlu banyak belajar dari setiap pertandingan. Sebenarnya kami bisa menang, tapi kami kehilangan fokus di beberapa momen penting. masalah ada di konsistensi,” ujar Danish seusai pertandingan dengan nada reflektif namun penuh semangat.
Menurutnya, terdapat pertahanan titik lemah tim pada laga kali ini.
“Di pertahanan kami banyak bolongnya, makanya kami tak berani full court press dari awal. Tapi saat pertengahan lawan Tim Rahmat ini, kami mengambil risiko dengan full court press, dan itu berhasil — kami sempat unggul 20 poin di awal pertandingan. Sayangnya, kami belum bisa menjaga irama permainan sampai akhir,” jelasnya.
Kekalahan dari Tim Rahmat ini menambah daftar hasil kurang memuaskan bagi SMPN 1B, setelah sebelumnya juga harus menelan kekalahan cukup telak dari Tim Petra Kediri.
Dengan dua kekalahan beruntun dan hanya menyisakan satu pertandingan terakhir, peluang SMPN 1B untuk melaju ke babak selanjutnya dipastikan tertutup.
Meski begitu, semangat tim muda ini tak surut. Danish menegaskan bahwa kekalahan bukanlah alasan untuk menyerah.
“Kami memang kalah, tapi bukan berarti kami berhenti berjuang. Turnamen ini membuka mata kami bahwa kemenangan butuh proses panjang — kerja sama, komunikasi, dan mental yang kuat. Kami akan berlatih lebih keras lagi dan kembali lebih siap di turnamen berikutnya,” tegasnya.
Salah satu pendukung tim SMPN 1B juga memberikan apresiasi kepada para pemain yang telah menunjukkan perjuangan tanpa henti di lapangan. Ia menilai bahwa meskipun hasil belum memuaskan, peningkatan kinerja sudah mulai terlihat.
“Anak-anak sudah mulai menemukan karakter permainan mereka sendiri. Yang penting sekarang tim ini belajar bagaimana menghadapi tekanan dan bangkit dari kekalahan,” ujar Khaila.

Ajang Kediri Basketball Tournament 2025 sendiri menjadi wadah bagi para pelajar dari berbagai sekolah di Kediri Raya untuk menunjukkan potensi dan bakatnya di bidang olahraga basket. Turnamen ini tidak hanya menjadi ajang perebutan gelar juara, tetapi juga menjadi ajang pembentukan mental dan sportivitas bagi para atlet muda.
Bagi Danish dan tim SMPN 1B, kekalahan kali ini bukan akhir dari segalanya, melainkan awal dari perjalanan panjang menuju kedewasaan dalam berkompetisi.
“Kami akan terus berlatih, belajar dari kesalahan, dan membuktikan bahwa kekalahan ini hanyalah batu loncatan menuju kemenangan berikutnya,” pungkas Danish penuh keyakinan.
Kediri Basketball Tournament 2025 bukan hanya tentang angka di papan skor, tetapi tentang semangat, pembelajaran, dan perjalanan membentuk karakter juara.
Tim SMPN 1B boleh kalah hari ini, tapi tidak menyerah untuk esok yang lebih baik.
 
      
 
					





 
						 
						 
						 
						