Direktur PT Bintang Mangkir, Dana Kompensasi Rp 21 Miliar Nelayan Diduga Mengalir ke Pejabat Sampang

Jumat, 31 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SURABAYA, Detikzone.id — Kasus dugaan penggelapan dana kompensasi rumpon nelayan senilai Rp 21 miliar yang bersumber dari perusahaan migas asal Malaysia, Petronas, terus bergulir di Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Timur.

Setelah sebelumnya memeriksa Plt Camat Banyuates, Fajar Sidiq, penyidik kini menjadwalkan pemeriksaan terhadap Direktur PT Bintang Anugerah Perkasa, perusahaan penerima dana dari PT Elnusa. Namun, direktur bernama Anugerah itu mangkir dari panggilan penyidik.
Hal tersebut diungkapkan kuasa hukum pelapor, Ali Topan, S.H., kepada wartawan, Jumat (31/10/2025).

“Direktur PT Bintang Anugerah Perkasa tidak memenuhi panggilan penyidik Kriminal Umum Polda Jatim. Informasi dari penyidik, surat panggilan telah dikirim secara resmi, namun yang bersangkutan tidak hadir,” ujar Ali Topan.
Menurutnya, penyidik Polda Jatim akan segera menggelar gelar perkara untuk menentukan arah penyelidikan selanjutnya. Selain itu, terlapor berinisial S, yang disebut sebagai penerima langsung transfer dana Rp 21 miliar, juga dua kali mangkir dari panggilan polisi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Terlapor S ini kakak kandung Sekretaris Dinas Perikanan dan Kelautan Sampang. Dana sebesar Rp 21 miliar ditransfer ke rekening pribadinya. Kami menduga kuat uang itu mengalir ke sejumlah pejabat teras di Sampang,” tegas Ali Topan.

Ia menilai kasus ini menunjukkan adanya indikasi keterlibatan oknum pejabat daerah yang memanfaatkan dana kompensasi nelayan untuk kepentingan pribadi.
“Kami mendesak Polda Jatim menuntaskan kasus ini secara transparan. Jangan ada yang ditutupi. Ini menyangkut hak ribuan nelayan yang hingga kini belum menerima sepeser pun uang ganti rugi,” tegasnya.

Upaya konfirmasi media ini kepada Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast, belum mendapat tanggapan hingga berita ini diterbitkan. Sebagai informasi, dana kompensasi rumpon nelayan sebesar Rp 21 miliar dari Petronas dicairkan pada tahun 2024 melalui PT Elnusa, kemudian diteruskan ke PT Bintang Anugerah Perkasa, sebelum akhirnya masuk ke rekening pribadi terlapor S.

Hingga saat ini, ribuan nelayan di Kabupaten Sampang belum menerima dana kompensasi yang dijanjikan. Kasus ini pun menjadi sorotan publik karena diduga melibatkan jaringan perusahaan dan pejabat daerah dalam skema penggelapan dana yang seharusnya untuk kesejahteraan nelayan.

Berita Terkait

Selain Rekening Ratusan Miliar Dituntut Blokir, Aset Lain Milik PT.BISI International Tbk Juga Digugat
Pasien Miskin di Sumenep Dipaksa Bayar Rp3,4 Juta Karena Tolak Amputasi, Kebijakan RSI Kalianget Dinilai Menyimpang dan Tak Manusiawi
Rokok Ilegal Bonte Pamekasan Tembus Semarang: Kurir Ditangkap, BC Madura Tak Ada Nyali
Rokok Ilegal Marbol dari Pamekasan Tembus Semarang, Kurir Ditangkap, Bandarnya Masih Berkeliaran
Warga Miskin di Sumenep Tak Ikhlas Dunia Akhirat Dipaksa Bayar Biaya RSI Kalianget Setelah Tolak Amputasi
Aliansi Ulama dan Kiai Nusantara Sampaikan Lima Tuntutan kepada KH. Nur Ihya
Drama Bea Cukai Madura Operasi Jauh-jauh ke Suramadu, Tapi Pabrik dan Bandar Rokok Ilegal di Pamekasan Masih Beranak-pinak
Empat Tahun Uang Mengambang, Pembeli Perumahan JatiLand Lapor ke Polres Sumenep

Berita Terkait

Selasa, 18 November 2025 - 21:17 WIB

Selain Rekening Ratusan Miliar Dituntut Blokir, Aset Lain Milik PT.BISI International Tbk Juga Digugat

Selasa, 18 November 2025 - 17:35 WIB

Rokok Ilegal Bonte Pamekasan Tembus Semarang: Kurir Ditangkap, BC Madura Tak Ada Nyali

Selasa, 18 November 2025 - 17:15 WIB

Rokok Ilegal Marbol dari Pamekasan Tembus Semarang, Kurir Ditangkap, Bandarnya Masih Berkeliaran

Senin, 17 November 2025 - 22:35 WIB

Warga Miskin di Sumenep Tak Ikhlas Dunia Akhirat Dipaksa Bayar Biaya RSI Kalianget Setelah Tolak Amputasi

Senin, 17 November 2025 - 19:06 WIB

Aliansi Ulama dan Kiai Nusantara Sampaikan Lima Tuntutan kepada KH. Nur Ihya

Berita Terbaru