DPRD Kabupaten Bogor Komisi 2 Terima Audiensi LSM JPKPN

Sabtu, 1 Juni 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bogor- Ketidakpuasan Pada Kamis, 30 Mei 2024, Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan Nasional (JPKPN) mengadakan audiensi dengan DPRD Kabupaten Bogor, khususnya Komisi 2.

Pertemuan ini membahas permasalahan Hotel Sayaga yang telah menghabiskan anggaran negara sebesar 173 miliar rupiah namun belum juga terselesaikan.

Audiensi tersebut dihadiri oleh beberapa anggota DPRD Kabupaten Bogor, yaitu Sastra selaku Ketua Komisi 2, Lukman, dan H. Suwardi. Namun, pertemuan ini kurang membuahkan hasil yang signifikan karena tidak semua anggota Komisi 2 hadir. Bahkan, Ketua Komisi Sastra meninggalkan tempat lebih awal dengan alasan rapat lain yang mendesak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ketua JPKPN, Rizwan Rizwanto, mengungkapkan kekecewaannya terhadap jalannya audiensi. “Kami sangat kecewa karena audiensi terkait Hotel Sayaga tidak membuahkan pemahaman atau solusi penyelesaian yang jelas. Salah satu tujuan pembangunan Hotel Sayaga adalah untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui sektor pariwisata.

“Namun, di sekeliling Hotel Sayaga justru berdiri Hotel Harris yang jauh lebih megah. Ini seperti proyek ‘hotel-hotelan’ saja,” ujar Rizwan dengan nada kritis.

Rizwan juga mempertanyakan efektivitas pengawasan yang dilakukan oleh Komisi 2 DPRD Kabupaten Bogor.

“Dari tahun 2017 hingga sekarang, satu hotel belum tuntas. Apa yang sebenarnya diawasi oleh Komisi 2?” tanya Rizwan dengan nada kecewa.

Kekecewaan juga disebabkan oleh tindakan Ketua Komisi Sastra yang meninggalkan ruangan, seakan menghindar dari pembahasan penting terkait Hotel Sayaga.

“Tindakan ini sangat mengecewakan, terutama bagi teman-teman dari JPKPN yang hadir dengan harapan mendapatkan solusi konkret,” tambah Rizwan.

Dalam diskusi tersebut, anggota Komisi 2, Lukman, mengusulkan beberapa opsi, salah satunya adalah kemungkinan menganggarkan kembali dana untuk menyelesaikan Hotel Sayaga atau menjalin kerjasama dengan pihak ketiga atau investor.

“Jika mencari investor, pastikan tidak lagi menggunakan uang rakyat,” tegas Lukman.

H. Idris, (dewan pembina), mengingatkan bahwa ada sanksi hukum administrasi terkait pembangunan Hotel Sayaga yang bisa berujung pada hukuman penjara.

“Kita harus hati-hati dan memastikan bahwa tidak ada pelanggaran hukum dalam proyek ini,” ujarnya.

H Idris mengucapkan terima kasih telah di terima dengan baik dan walopun ketua komisi 2 bapak sastra meninggalkan forum audensi.

“Yidak lupa juga mengucapkan rasa syukur telah di jamu dan makan bersama dengan kami JPKP NASIONAL Bogor raya dengan Penuh dengan kesederhanaan walopun anggaran tahun ini makan minum DPRD KABUPATEN BOGOR 12M tapi menerapkan kesederhanaan kepada tamu tetap seperti biasa dan beretika,” ungkapnya.

Meskipun diskusi berlangsung, tidak ada target penyelesaian yang jelas dan konkret terkait pembangunan Hotel Sayaga, sehingga terkesan ngambang. Kekecewaan semakin mendalam ketika Ketua Komisi Sastra meninggalkan ruangan, yang membuat audiensi terasa tidak tuntas
Di krenakan ketua sastra meninggalkan ruangan rapat di karenakan ada rapat Bamus.

Audiensi ini mencerminkan perlunya pengawasan yang lebih ketat dan transparan dari DPRD Kabupaten Bogor, khususnya Komisi 2, agar proyek-proyek besar seperti Hotel Sayaga dapat diselesaikan dengan efektif dan efisien, serta mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran negara dengan baik. Masyarakat dan LSM seperti JPKPN berharap tugas komisi 2 juga menyelesaikan BUMD yang lainya untuk segera melakukan evaluasi dan audit kenapa selalu dalam kondisi penyertaan modal terus ,komisi 2 wajib ada langkah nyata dan tegas untuk menyelesaikan permasalahan ini demi kebaikan bersama.

Penulis : Rahman

Berita Terkait

Semarang Mantapkan Layanan Bantuan Hukum, 177 Posbankum Jadi Andalan Warga di Tingkat Kelurahan
Peran Manusia dalam Kewirausahaan di Tengah Ancaman Otomatisasi dan Robotisasi
Menjelajahi Peluang dan Tantangan Bisnis di Era Modern
Dampak Tren Quiet Lifestyle terhadap Ekonomi dan Bisnis
Mengilap di Kota Hujan: Perkembangan Pesat Bisnis Cuci Sepatu di Bogor
Kwarcab Pramuka Aceh Barat Gelar Pelatihan Jurnalistik: Cetak Generasi Muda yang Cakap Literasi dan Adaptif Digital
Media Sosial dalam Personal Branding Author Komik sebagai Strategi Pengembangan Usaha Kreatif
Kewirausahaan Cerdas: Kolaborasi Antara Kreativitas dan Teknologi

Berita Terkait

Selasa, 18 November 2025 - 21:20 WIB

Semarang Mantapkan Layanan Bantuan Hukum, 177 Posbankum Jadi Andalan Warga di Tingkat Kelurahan

Selasa, 18 November 2025 - 21:13 WIB

Peran Manusia dalam Kewirausahaan di Tengah Ancaman Otomatisasi dan Robotisasi

Selasa, 18 November 2025 - 18:21 WIB

Menjelajahi Peluang dan Tantangan Bisnis di Era Modern

Selasa, 18 November 2025 - 17:07 WIB

Dampak Tren Quiet Lifestyle terhadap Ekonomi dan Bisnis

Selasa, 18 November 2025 - 16:58 WIB

Mengilap di Kota Hujan: Perkembangan Pesat Bisnis Cuci Sepatu di Bogor

Berita Terbaru