Pasuruan, Detikzone.id– Pada hari sabtu, 13 Juli 2024, tim pengabdian masyarakat dari fakultas MIPA Universitas Negeri Surabaya memberikan berbagai pelatihan untuk guru SD dan SMP di Kabupaten Pasuruan.
Tim pengabdian masyarakat tersebut adalah dosen-dosen jurusan Matematika yang terbagi dalam 11 kelompok.
Salah satu kelompok dari tim pengabdian yang beranggotakan Prof. Rooselyna Ekawati, Dr. Rini Setianingsih, dan Mukhtamilatus Sa’diyah melakukan pendampingan untuk penyusunan modul ajar berbasis konteks.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Meskipun para guru telah banyak mendapatkan pelatihan terkait pembuatan modul ajar dengan berdasar pada kurikulum merdeka, namun para guru mengaku belum banyak mendapat penjelasan terkait konteks dan penggunaannya dalam pembelajaran.
Padahal, konteks banyak diperlukan sebagai pengantar dalam mengenalkan konsep matematika.
Selain itu, soal-soal yang diberikan pada AKM memanfaatkan konteks pada kehidupan sehari-hari. Sehingga konteks ini perlu dikenalkan dan diajarkan di kelas selama pembelajaran.
Prof. Rooselyna Ekawati sebagai salah satu pemateri menyampaikan, Konteks pada pembelajaran matematika sebaiknya tidak hanya digunakan pada pertanyaan berbentuk soal cerita.
“Konteks perlu menjadi dasar bagi siswa untuk membangun pengetahuan matematika mereka melalui pemodelan,” katanya.
Sementara itu, Dr. Rini Setianingsih juga menunjukkan contoh modul ajar yang bagus, ringkas, dan lengkap sehingga memudahkan guru membaca informasi yang diperlukan.
“Sebanyak 70% guru yang mengikuti pelatihan terkait konteks pada pembelajaran ini menyampaikan bahwa penjelasan spesifik terkait konteks adalah hal baru. Salah satu guru menyampaikan bahwa pelatihan-pelatihan seperti ini perlu banyak diberikan untuk lebih mempermudah guru dalam menyusun pembelajaran di kelas yang dapat mendukung upaya peningkatan kemampuan literasi dan numerasi siswa,” tuturnya.
Kegiatan diakhiri dengan pemberian buku dari Prof. Rooselyna yang berisi konteks-konteks yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika di sekolah dasar. Untuk pendampingan, dilanjutkan secara online dalam waktu satu minggu.
Diharapkan, pendampingan ini dapat membantu guru meningkatkan kualitas pembelajaran mereka.
Penulis : Abd. Hamid