Bogor, 23 Juli 2024 – Turnamen Panco Piala Ketua KORMI Kabupaten Bogor dilaksanakan di berbagai pasar di Kabupaten Bogor. Salah satunya, pertandingan yang digelar hari ini bertempat di Pasar Tohaga Ciluwer, Sukaraja.
Kegiatan ini diikuti oleh kurang lebih 32 peserta kategori Under 65 Tahun untuk kelas berat 23 kg, sedangkan peserta perempuan berjumlah 11 orang.
Antusiasme warga untuk menyaksikan turnamen ini sangat luar biasa, dengan para pengunjung pasar turut menikmati pertandingan panco yang berlangsung meriah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Turnamen ini bukan hanya sekadar ajang olahraga, tetapi juga menjadi sarana mempererat tali silaturahmi antarwarga dan menghidupkan kembali tradisi lokal.
Rieke Iskandar, atau akrab dipanggil Akew, sebagai Ketua Umum KORMI, dalam wawancara dengan media Detikzone menjelaskan, pentingnya turnamen ini.
“KORMI merupakan anggota TAFISA, organisasi internasional yang menyebarluaskan gerakan ‘Sport for All’ di dunia. Tujuan kami mengadakan kegiatan panco di pasar tradisional adalah untuk menjaring semua orang yang memiliki potensi di bidang panco, baik pedagang, tukang sayur, tukang panggul, maupun tukang parkir. Alhamdulillah, respon dan antusiasme masyarakat sangat tinggi,” ungkap Rieke.
Rieke menambahkan bahwa kegiatan ini diadakan di setiap pasar untuk meningkatkan minat belanja masyarakat ke pasar tradisional dan membantu pemerataan ekonomi di Kabupaten Bogor.
“Kami ingin pasar tradisional kembali menjadi pusat aktivitas masyarakat, tidak hanya untuk berbelanja tetapi juga untuk kegiatan sosial dan rekreasi. Namun, kegiatan ini bukan karena saya ikut kontes Pilbup, melainkan memang program KORMI Kabupaten Bogor,” jelasnya.
Pasar tradisional memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat.
Di tengah gempuran pasar modern dan supermarket, keberadaan pasar tradisional harus terus dijaga dan ditingkatkan daya tariknya. Salah satu cara yang efektif adalah dengan mengadakan kegiatan olahraga seperti turnamen panco. Dengan demikian, pasar tidak hanya menjadi tempat transaksi jual beli, tetapi juga pusat kegiatan masyarakat yang lebih luas.
Turnamen panco di pasar tradisional ini tidak hanya menarik para pengunjung pasar, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang signifikan.
Pedagang mendapatkan keuntungan lebih karena meningkatnya jumlah pengunjung.
Selain itu, kegiatan ini juga memberikan ruang bagi interaksi sosial, mempererat hubungan antara pedagang dan pembeli, serta antarwarga yang datang dari berbagai daerah.
Akew melanjutkan, ajang ini bertujuan untuk mencari bibit atlet panco. Maka dari itu, panitia menolak peserta yang sudah menjadi juara di tingkat nasional.
“Kami berharap mendapatkan bibit-bibit atlet panco di kejuaraan ini. Melalui KORMI, kami akan melakukan pembinaan. Kami ingin mencetak atlet-atlet panco yang tidak hanya berprestasi di tingkat lokal tetapi juga nasional dan internasional,” tambahnya.
Proses seleksi dan pembinaan atlet panco ini dilakukan dengan serius. Para peserta yang lolos seleksi akan mendapatkan pelatihan intensif dari pelatih berpengalaman. Mereka akan diajarkan teknik-teknik dasar hingga lanjutan dalam olahraga panco, serta dibekali dengan pengetahuan tentang pentingnya menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh.
Heri Irawan, Ketua Persatuan Olahraga Gulat Tangan Indonesia (Panco) Kabupaten Bogor, juga menyampaikan pentingnya memasyarakatkan dan melestarikan olahraga tradisional ini.
“Kolaborasi dengan pengurus pasar menjadi strategi utama kami. Pasar adalah tempat berkumpulnya banyak orang untuk berbelanja dan berekreasi,” ujar Heri.
Dengan kerja sama ini, masyarakat lebih mudah mengenal dan ikut serta dalam olahraga panco.
Menurut Heri, upaya ini telah menunjukkan hasil positif, di mana para pedagang dan perempuan mulai aktif berpartisipasi dalam kegiatan panco. Saat ini, program ini telah dilaksanakan di empat pasar di Kabupaten Bogor.
“Tujuan Panco Kabupaten Bogor adalah agar ada pemenang di setiap pasar, dan nantinya kita akan melanjutkan ke tingkat berikutnya,” tutup Heri Irawan.
Olahraga panco bukan sekadar ajang kompetisi fisik, tetapi juga merupakan bagian dari kearifan lokal yang perlu dilestarikan. Panco telah menjadi bagian dari budaya masyarakat Indonesia sejak lama. Olahraga ini tidak hanya melatih kekuatan fisik, tetapi juga membentuk karakter, seperti ketahanan, ketekunan, dan sportivitas.
Dalam konteks budaya, panco juga merupakan media untuk memperkenalkan dan menjaga tradisi kepada generasi muda. Melalui kegiatan ini, generasi muda diajak untuk mengenal dan mencintai olahraga tradisional, serta menghargai warisan budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, diharapkan olahraga panco dapat terus berkembang dan mendapatkan tempat di hati masyarakat. Turnamen panco di pasar tradisional diharapkan dapat menjadi agenda rutin yang selalu dinantikan oleh warga Kabupaten Bogor.
Selain itu, pembinaan atlet panco secara berkelanjutan diharapkan dapat menghasilkan atlet-atlet berprestasi yang mampu mengharumkan nama Kabupaten Bogor di kancah nasional maupun internasional. Olahraga panco, dengan segala nilai budaya dan tradisinya, diharapkan dapat terus hidup dan berkembang, menjadi kebanggaan bersama yang selalu dijaga dan dilestarikan.
Dengan demikian, turnamen panco ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sebagai sarana untuk mempererat kebersamaan, menghidupkan kembali pasar tradisional, serta melestarikan olahraga tradisional yang telah menjadi bagian dari budaya masyarakat Kabupaten Bogor.
Penulis : Rahman