Blitar, Detikzone.id – Nama Yasmin Nur (YN), mantan asisten staf khusus Presiden Jokowi, kini tengah menjadi sorotan publik setelah diduga terlibat dalam permainan rekomendasi calon Bupati Blitar pada Pilkada 2024. Kabar ini mencuat setelah komentar YN di media sosial dinilai arogan oleh warganet.
Menurut sumber yang dekat dengan petinggi Partai Gerindra, YN diduga berperan dalam melobi partai tersebut untuk merekomendasikan salah satu calon bupati Blitar. Sumber yang enggan disebutkan namanya menambahkan bahwa YN, meski hanya mantan asisten stafsus, memanfaatkan posisinya untuk mendapatkan dukungan bagi calon tertentu.
YN diduga memanfaatkan posisinya untuk melobi Gerindra agar merekomendasikan salah satu calon bupati di Blitar,” ungkap sumber tersebut. “Bahkan, YN ternyata adalah istri dari seseorang yang dekat dengan calon bupati tersebut.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Informasi ini mengarah pada dugaan bahwa Partai Gerindra mungkin tertipu dan akhirnya mengeluarkan rekomendasi untuk calon yang dibawa oleh YN. Kabar ini juga telah sampai ke kalangan DPR di Senayan dan menjadi topik perbincangan hangat.
Sekretaris DPC Partai Gerindra Kabupaten Blitar, Sugianto, ketika dikonfirmasi mengenai isu ini, mengaku belum mengetahui adanya dugaan keterlibatan YN dalam proses rekomendasi partainya. Ia menjelaskan bahwa DPC Gerindra hanya mengusulkan nama-nama calon dan keputusan akhir ada di DPP.
“Selama proses rekomendasi, kami hanya mengusulkan nama-nama yang dianggap potensial. Keputusan akhir sepenuhnya ada di DPP,” ujar Sugik.
Sementara itu, Yasmin Nur, yang nama inisialnya terungkap dalam berita ini, sebelumnya viral di media sosial setelah membalas cuitan kritis mengenai jabatannya. Yasmin menegaskan bahwa posisi asisten stafsus adalah jabatan penting dan menyatakan akan mengambil langkah hukum terhadap informasi yang dianggapnya merugikan.
Mengutip dari media lentera today. com, mengenai dugaan keterlibatan Yasmin dalam permainan rekomendasi Pilkada semakin memanas seiring dengan beredarnya berita mengenai perpecahan internal di Partai Gerindra Blitar.
Informasi tersebut menunjukkan adanya ketegangan antara pihak-pihak di dalam partai terkait keputusan rekomendasi calon. Beberapa sumber menyebutkan bahwa perpecahan ini bisa mempengaruhi strategi politik dan dukungan partai dalam Pilkada mendatang. Para pengamat politik mengingatkan bahwa situasi ini dapat berdampak pada dinamika pemilihan dan potensi perubahan dalam peta politik daerah.
Penulis : Basuki