Jakarta, Detikzone.id – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Cipinang terus berinovasi dalam mengembangkan program pembinaan berbasis keterampilan dan kemandirian. Salah satu langkah strategis yang tengah dijajaki adalah kerja sama dengan Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (Sudin KPKP) Jakarta Timur dalam pengembangan pertanian dan budidaya ikan air tawar bagi Warga Binaan.
Pertemuan penjajakan berlangsung di Kantor Sudin KPKP Jakarta Timur, dihadiri oleh Kepala Bidang Kegiatan Kerja Lapas Kelas I Cipinang, Yopi Febrianda, bersama jajaran. Kolaborasi ini diarahkan untuk menghadirkan program pembinaan yang produktif, berkelanjutan, dan berdampak nyata terhadap keterampilan serta kemandirian Warga Binaan.
Kepala Lapas Kelas I Cipinang, Wachid Wibowo, menyatakan bahwa program pertanian dan perikanan ini merupakan bagian dari strategi pembinaan yang menyasar pemberdayaan nyata bagi para Warga Binaan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami tidak ingin Warga Binaan hanya menjalani masa pidana secara pasif. Mereka harus memiliki kesempatan untuk tumbuh, belajar, dan mempersiapkan diri kembali ke masyarakat dengan keterampilan yang berguna. Program ini menjadi salah satu jalan menuju tujuan tersebut,” tegas Wachid, pada Sabtu ( 17/5 ).
Sementara itu, Kepala Sudin KPKP Jakarta Timur, Taufik Yulianto, menyambut positif inisiatif Lapas Cipinang dan menegaskan kesiapan pihaknya untuk mendukung penuh pengembangan urban farming dan budidaya ikan air tawar di lingkungan lapas.
“Kami siap memberikan dukungan teknis, seperti penyediaan bibit sayuran, pupuk, dan juga pelatihan pertanian serta perikanan bagi para Warga Binaan. Ini merupakan bagian dari kontribusi kami dalam memperkuat ketahanan pangan sekaligus mendukung program pembinaan inklusif di lapas,” jelasnya.
Kepala Bidang Kegiatan Kerja, Yopi Febrianda, menambahkan bahwa hasil pertemuan ini mencakup rencana pelaksanaan bimbingan teknis (bimtek) yang akan melibatkan tenaga ahli dari Sudin KPKP. Bimtek ini bertujuan memberikan keterampilan praktis kepada Warga Binaan, agar mereka mampu mengelola pertanian dan perikanan secara mandiri.
“Kami berharap dengan adanya bimtek ini, para Warga Binaan tidak hanya mendapatkan teori, tetapi benar-benar dibekali keterampilan yang aplikatif, sehingga siap digunakan setelah mereka kembali ke masyarakat,” harapnya.
Langkah ini sejalan dengan salah satu dari 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, yaitu “Memberdayakan Warga Binaan dalam Mendukung Ketahanan Pangan Nasional.” Melalui pemberdayaan ini, Warga Binaan tidak hanya dibina secara moral dan mental, tetapi juga dilibatkan dalam kontribusi nyata untuk bangsa.
Dengan menjalin sinergi bersama lintas sektor, Lapas Kelas I Cipinang berkomitmen untuk terus membangun sistem pemasyarakatan yang produktif, humanis, dan berdampak positif bagi masyarakat luas. ( Ragil).
Penulis : Redaksi