Napak Tilas Besuki ke-261: Dari Jejak Pate Alos Hingga Amanah Generasi Menjaga Lingkungan

Selasa, 9 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SITUBONDO, detikzone.id – Peringatan Napak Tilas Besuki ke-261 digelar meriah dengan rangkaian perjalanan dari Desa Demung hingga ke Besuki, Minggu (7/9/2025). Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk mengenang sejarah lahirnya Besuki sekaligus menguatkan kesadaran sosial dan ekologis masyarakat.

Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo, menegaskan bahwa Napak Tilas tidak boleh berhenti pada seremoni belaka. Ia menekankan pentingnya menjadikan peringatan sejarah ini sebagai pengingat sekaligus amanah yang harus diwujudkan oleh generasi kini.

“Tidak hanya sekadar memperingati, tetapi juga apa yang harus dilakukan generasi saat ini supaya Besuki yang dicita-citakan Pate Alos benar-benar terwujud. Salah satunya dengan menjaga lingkungan agar tidak rusak,” tegasnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Mas Rio, sapaan akrab Bupati, juga menyoroti tantangan besar yang dihadapi Besuki saat ini, terutama aspek sosial dan ekonomi. Tingginya angka kemiskinan, menurutnya, harus ditangani melalui sinergi kebijakan pemerintah dan kesadaran masyarakat.

“Kami mendorong dengan kebijakan dan anggaran, tetapi perubahan sejati hanya bisa terwujud jika masyarakat Besuki memiliki kesadaran bersama. Yang bisa merubah Besuki ya masyarakat Besuki sendiri,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Demung, Aguk Prayogi, mengisahkan sejarah lahirnya Besuki. Menurutnya, awal mula sejarah Besuki berakar dari hijrah Kiai Raden Abdurrahman Wirobroto, bangsawan keturunan Paku Buwono II, dari Pamekasan, Madura, pada 28 September 1741. Bersama putranya, Raden Bagus Kosim Wirodipuro atau Kyai Pate Alos, beliau membuka hutan Demung hingga berkembang pesat.

“Pada 8 September 1764 terjadi perpindahan dari Demung ke Besuki. Peristiwa itu kemudian ditetapkan sebagai pijakan Hari Jadi Besuki,” jelas Aguk.

Aguk berharap, momentum Napak Tilas ke-261 tidak hanya memperkuat ingatan sejarah, tetapi juga membawa keberkahan bagi masyarakat Situbondo.

Sebagai informasi, peringatan Napak Tilas kali ini turut dihadiri Wakil Bupati Situbondo Ulfiyah, Sekda Wawan Setiawan, Ketua TP PKK Husna Laili, jajaran Forkopimda hingga Forkopimca.

 

Penulis : Anton

Editor : BM

Berita Terkait

Festival Garam Madura 2025 di Kalianget Sumenep: Dari Jejak Pangeran Angga Suta hingga Pesta Panen Raya yang Menghidupkan Budaya
Meriahkan HUT ke-80 TNI, Kodim 0808/Blitar Tunjukkan Kepedulian Lewat Bakti Teritorial
Madura Ethnic Carnival 2025, Panggung Kreativitas dan Penggerak Ekonomi Budaya
Festival Drumband Pelajar 2025 Semarakkan Sumenep
Yuk Ramaikan Festival Drumband Pelajar 2025, Ajang Kreativita Generasi Muda Sumenep
Jateng Catat Surplus Beras 1,5 Juta Ton, Gubernur Ahmad Luthfi Tekankan Tata Kelola Panen
Pemkab Sumenep Mantapkan Langkah Konkret Kendalikan Inflasi Lewat FGD
Diskominfo Sumenep Gelar Maulid Nabi 1447 H, Doa dan Harapan Mengalir untuk Kebaikan

Berita Terkait

Minggu, 21 September 2025 - 18:42 WIB

Meriahkan HUT ke-80 TNI, Kodim 0808/Blitar Tunjukkan Kepedulian Lewat Bakti Teritorial

Minggu, 21 September 2025 - 15:09 WIB

Madura Ethnic Carnival 2025, Panggung Kreativitas dan Penggerak Ekonomi Budaya

Minggu, 21 September 2025 - 14:34 WIB

Festival Drumband Pelajar 2025 Semarakkan Sumenep

Jumat, 19 September 2025 - 17:14 WIB

Yuk Ramaikan Festival Drumband Pelajar 2025, Ajang Kreativita Generasi Muda Sumenep

Kamis, 18 September 2025 - 21:54 WIB

Jateng Catat Surplus Beras 1,5 Juta Ton, Gubernur Ahmad Luthfi Tekankan Tata Kelola Panen

Berita Terbaru