Situbondo – Malam di Pintu 3 Pantai Wisata Pasir Putih, Kecamatan Bungatan, berubah menjadi lautan sorak sorai ketika Relive Band asal Surabaya tampil memukau dalam ajang Final Sound Season Music Festival, Sabtu malam (4/10/2025). Band muda asal Kota Pahlawan ini tampil dengan energi luar biasa, menghipnotis ribuan penonton sekaligus mendominasi seluruh kategori penghargaan.
Aksi panggung Relive Band bukan sekadar memikat, tetapi juga menegaskan dominasi mereka sebagai band terbaik. Tak hanya meraih Juara 1 kategori Umum, mereka sukses menyapu bersih seluruh gelar Best Player, mulai dari Best Vocalist, Best Guitarist, Best Bassist, Best Drummer, hingga Best Keyboardist. Penampilan militan mereka, terutama dari keyboardist perempuan yang tampil ekspresif dan berani, menjadi sorotan utama malam itu.
Penampilan gemilang Relive bahkan memancing perhatian langsung Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo (Mas Rio), yang dengan gaya khasnya berkelakar di atas panggung. “Coba nanti bawakan lagu-lagu Queen, karena Situbondo ini auranya memang aura rock,” ujarnya disambut tawa dan tepuk tangan penonton.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ajang bergengsi yang mempertemukan 24 grup band dari berbagai kota, termasuk Sidoarjo, Jember, Surabaya, dan Bondowoso, ini berlangsung meriah dan penuh semangat kompetisi. Para peserta tampil all out di hadapan ribuan penonton yang memadati area festival.
Acara turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting. Selain Bupati Situbondo, hadir pula Wakil Bupati Ulfiah (Mbak Ulfi), Ketua Tim Penggerak PKK Husna Laili (Mbak Una), Kepala Pelayanan dan Pengawasan Bea dan Cukai Jember Syahirul Alim, Wakil Ketua DPRD Situbondo, serta jajaran Forkopimda dan beberapa camat. Kehadiran para pejabat tersebut menunjukkan dukungan kuat pemerintah daerah terhadap geliat industri musik dan pariwisata lokal.
Sebagai tuan rumah, Camat Bungatan Yogie Kripsian Syah yang juga Koordinator Pengelola Wisata Pasir Putih, mengungkapkan rasa syukur atas suksesnya acara ini. Ia menyampaikan terima kasih kepada semua pihak, termasuk sponsor dan OPD yang telah mendukung penuh kegiatan sejak 1 Oktober.
“Festival ini adalah ide murni dari Mas Rio. Kami hanya melaksanakan dan merealisasikan gagasan beliau hingga bisa terselenggara malam ini,” ujar Yogie. Ia menambahkan, ke depan Pasir Putih akan rutin menggelar berbagai kegiatan wisata, mulai dari mingguan hingga tahunan.
Dalam waktu dekat, Yogie merencanakan Pawai Lampion yang akan melaju hingga ke tengah laut saat malam Tahun Baru. Tak kalah menarik, pada 23 Oktober mendatang, kawasan ini akan kembali bergetar dengan penampilan Grup Band Tip-Ex bersama artis ibu kota Ophie Danzo dan Kirey.
Di sela euforia malam itu, Yogie juga mengumumkan jumlah pengunjung Pantai Wisata Pasir Putih yang tercatat mencapai 586 orang pembeli tiket, sembari berkelakar, “Entah berapa yang nggak bayar tiket,” katanya disambut gelak tawa hadirin.
Dalam sambutannya, Bupati Mas Rio memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh peserta dan pemenang. Ia berjanji bahwa tahun depan festival serupa akan digelar lebih besar, dengan hadiah yang lebih spektakuler. “Seniman itu harus unik di atas panggung, tapi di luar panggung tetaplah jadi pribadi yang biasa,” ujarnya mengutip pesan seorang budayawan.
Lebih jauh, Mas Rio menegaskan visinya untuk merevitalisasi kawasan wisata Pasir Putih. Ia mengungkapkan bahwa Perusda pengelola lama telah dibubarkan, dan ke depan Pasir Putih diharapkan menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) agar pengelolaan dan fasilitas bisa lebih profesional.
Ia juga menyoroti beberapa fasilitas yang perlu diperbaiki, mulai dari toilet yang dinilai seperti “40 tahun lalu”, Mushola yang butuh renovasi, hingga warung-warung sachet yang direncanakan akan digantikan dengan kafe modern berkonsep digital.
“Tahun depan wajah Pasir Putih harus berubah total. Semua sudah harus serba digital,” tegas Mas Rio. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk mencintai dan menjaga kebersihan pantai. “Jangan buang sampah sembarangan. Kita rawat Pasir Putih ini agar kembali menjadi pantai putih paling panjang dan paling indah di tanah Jawa.”
Gelaran Final Sound Season Music Festival 2025 menjadi bukti bahwa pariwisata dan kreativitas anak muda bisa berjalan beriringan. Suara gitar, dentuman drum, dan lantunan vokal berpadu dengan semangat warga Situbondo yang ingin menjadikan Pasir Putih bukan sekadar destinasi wisata, tetapi simbol kebangkitan budaya dan hiburan lokal.
Penulis : HM