PMI Kota Semarang Terjunkan Puluhan Relawan dan Dirikan Dapur Umum Bantu Korban Banjir

Selasa, 4 November 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SEMARANG, Detikzone.id — Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Semarang melaksanakan berbagai aksi tanggap darurat banjir di wilayah Genuk dan Gayamsari yang berlangsung selama lebih dari sepekan terakhir.

Beragam layanan kemanusiaan diberikan untuk membantu warga yang terdampak banjir di dua kecamatan tersebut.

Setidaknya terdapat lima jenis layanan utama yang dilakukan PMI, yaitu asesmen lapangan, evakuasi korban, pendistribusian logistik, pelayanan pengungsian, serta pendirian dapur umum.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dari laporan Pusdatin, di Kecamatan Genuk relawan PMI telah mengevakuasi warga dari beberapa kelurahan, di antaranya Muktiharjo Lor, Gebangsari, Trimulyo, dan Genuksari.

Evakuasi dilakukan terhadap lansia, balita, dan sejumlah warga yang sakit, termasuk mahasiswa yang terjebak banjir.

Sementara di Kecamatan Gayamsari, tim PMI membantu proses evakuasi warga yang dalam kondisi kritis di Kelurahan Sawah Besar serta menolong seorang ibu hamil dan anak yang mengalami cedera di Kelurahan Muktiharjo Kidul.

Tidak hanya itu, PMI juga mengirimkan bantuan logistik ke berbagai lokasi berupa beras, mie instan, telur ayam, sayuran segar, gula, teh celup, minyak goreng, dan bahan pangan lainnya.

Penyaluran bantuan dilakukan di beberapa titik, termasuk Kecamatan Pedurungan dan Genuk. Di Kelurahan Terboyo Kulon, PMI bersama RSI Sultan Agung mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makanan warga terdampak.

Selain itu, PMI turut memperkuat dapur umum mandiri yang diinisiasi oleh masyarakat.

Kepala Bidang Penanggulangan Bencana PMI Kota Semarang, M. Abdul Rafi, mengatakan sebanyak 79 relawan terlibat aktif dalam kegiatan tersebut.

“Setiap hari ada sekitar 15 hingga 22 relawan yang bertugas secara bergantian. Mereka memulai kegiatan dengan briefing pada pagi hari dan melakukan evaluasi setelah pelayanan berakhir sore hari,” ujarnya, Selasa (4/11/2025).

PMI juga menyalurkan bantuan tambahan sesuai kebutuhan warga, seperti air minum dalam kemasan, paket perlengkapan bayi (baby kit), matras bantuan Kemensos, serta pakaian layak pakai di beberapa kelurahan seperti Muktiharjo Kidul, Tlogosari Kulon, dan Trimulyo.

Rafi menegaskan, meski layanan di lapangan aktif hingga sore hari, PMI tetap membuka posko darurat 24 jam yang siap merespons panggilan darurat masyarakat.

“Pelayanan kemanusiaan tetap berjalan kapan pun dibutuhkan,” katanya.

Saat ini, satu dapur umum di Kecamatan Gayamsari masih beroperasi dengan dukungan 10–15 relawan setiap harinya untuk dua hari ke depan.

Penulis : Mualim

Berita Terkait

Semarang Mantapkan Layanan Bantuan Hukum, 177 Posbankum Jadi Andalan Warga di Tingkat Kelurahan
Peran Manusia dalam Kewirausahaan di Tengah Ancaman Otomatisasi dan Robotisasi
Menjelajahi Peluang dan Tantangan Bisnis di Era Modern
Dampak Tren Quiet Lifestyle terhadap Ekonomi dan Bisnis
Mengilap di Kota Hujan: Perkembangan Pesat Bisnis Cuci Sepatu di Bogor
Kwarcab Pramuka Aceh Barat Gelar Pelatihan Jurnalistik: Cetak Generasi Muda yang Cakap Literasi dan Adaptif Digital
Media Sosial dalam Personal Branding Author Komik sebagai Strategi Pengembangan Usaha Kreatif
Kewirausahaan Cerdas: Kolaborasi Antara Kreativitas dan Teknologi

Berita Terkait

Selasa, 18 November 2025 - 21:20 WIB

Semarang Mantapkan Layanan Bantuan Hukum, 177 Posbankum Jadi Andalan Warga di Tingkat Kelurahan

Selasa, 18 November 2025 - 21:13 WIB

Peran Manusia dalam Kewirausahaan di Tengah Ancaman Otomatisasi dan Robotisasi

Selasa, 18 November 2025 - 18:21 WIB

Menjelajahi Peluang dan Tantangan Bisnis di Era Modern

Selasa, 18 November 2025 - 17:07 WIB

Dampak Tren Quiet Lifestyle terhadap Ekonomi dan Bisnis

Selasa, 18 November 2025 - 16:58 WIB

Mengilap di Kota Hujan: Perkembangan Pesat Bisnis Cuci Sepatu di Bogor

Berita Terbaru