Bupati Sumenep Diminta Tidak Takut Melawan Mafia Ternak Pita, Ach. Supiadi : Tak Ada Gunanya Mereka Bayar Uang Kondusifitas

Minggu, 18 Mei 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Praktisi Hukum Ach. Supyadi, S.H., M.H, meminta Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo tidak takut melawan mafia jual beli pita cukai

Praktisi Hukum Ach. Supyadi, S.H., M.H, meminta Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo tidak takut melawan mafia jual beli pita cukai

Sumenep- Banyaknya Perusahan Rokok (PR) di Sumenep yang tidak mempekerjakan karyawan lantaran tidak berproduksi rokok karena jadi mafia jual beli pita cukai untuk meraup keuntungan besar supaya cepat kaya mendadak membuat Praktisi Hukum asal Sumenep Ach.Supiadi, S.H., M.H, geram, Ahad, 18/05/2025.

Ach.Supiadi menilai, modus mendirikan Perusahan Rokok namun tidak ada aktifitas sebagaimana mestinya merupakan pelanggaran berat dan musuh negara.

“Banyak Perusahan Rokok di Sumenep yang tidak produksi dan hanya menjual kembali jatah pita yang ditebus di Bea Cukai. Untuk saat ini Bupati Sumenep harus melawan mafia besar dan musuh negara ini ,” ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Lantas, ia pun meminta Bupati untuk tidak mengasihani pengusaha nakal sehingga kembali mempermudah izin PR Baru di Sumenep.

“Selama beberapa tahun terakhir, Pemerintah telah mempermudah untuk izin PR di Sumenep supaya mereka bisa mempekerjakan masyarakat dan pengangguran. Akan tetapi, 100 lebih Perusahan rokok yang terdata hanya sebagian yang memproduksi rokok. Selebihnya diduga menjadi mafia jual beli pita cukai. Bupati harus tegas akan hal ini,” tegasnya.

Baca JugaPR di Sumenep Terusik dan Tak Kondusif, Puluhan Oknum Wartawan Dikabarkan Dapat Fulus 300 Ribuan

Belakangan ini, Supiadi menyayangkan adanya dugaan adanya uang  kondusivitas.

“Buat apa mereka membayar uang  demi kondusivitas sebesar kalau pada akhirnya semakin kisruh dan semakin merugikan,” tandasnya

Sebelumya, praktisi Hukum Ach Supiadi bersama barisan Peduli Bea Cukai melakukan aksi mendirikan banner di Halaman Pemkab sengaja bentuk dukungan diberantasnya mafia pita cukai dan rokok ilegal.

Sebab, lantaran ulah mereka yang dibiarkan bebas merajalela, kerugian negara mencapai triliunan rupiah.

Bea Cukai Madura yang dipimpin seorang pejabat yang kekayaannya melambung drastis Muhammad Syahirul Alim juga tidak bisa berbuat apa apa.

Banner dukungan terhadap Pemerintah Daerah untuk melawan mafia tersebut bertuliskan Gempur Mafia Pita Cukai dan Gempur Rokok Ilegal di Sumenep, Tangkap Kordinator Mafia Jual Beli Pita Cukai, Bupati Sumenep Harus Tegas Perangi Mafia PR Siluman yang Tidak Produksi Rokok Tapi Ternak Pita Cukai, Bekukan Izin PR Nakal yang Ternak Pita Cukai.

Praktisi Hukum Sumenep, Ach Supiadi, S.H., M.H mendukung kebijakan Pemerintah Daerah untuk membekukan izin Perusahan Rokok.

Sebab menurut dia, banyak pemilik PR nakal itu kerjanya hanya menebus pita cukai di Bea Cukai Madura tetapi tidak ditempel pada rokok melainkan dijual lagi kepada mafia.

“Bupati harus melakukan langkah konkret untuk melawan mafia mafia ini,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Bea Cukai Madura Muhammad Syahirul Alim hingga kini diduga masih blokir WhatsApp wartawan saat dikonfirmasi sederet masalah di wilayah kerjanya. Termasuk  masifnya Perusahan Rokok nakal di Sumenep yang tidak produksi rokok dan menjadi sarang mafia jual beli pita cukai.

 

Penulis : Redaksi

Berita Terkait

Pengusaha Pamekasan Bambang Budianto Balas Fitnah Durjana Lewat Sumpah Spiritual Disaksikan Tokoh Agama dan Pejabat
Sejumlah LSM Desak Penegakan Hukum, Kasus Dugaan Pemerkosaan Anak di Kediri
Rokok Ilegal Menggurita di Pamekasan Seperti Merek Sinar Gudang Mas, Purbaya Diminta Buka Mata Lebar-Lebar
Reformasi Polri Kian Mendesak, Penanganan Kasus di Polres Kediri Dipertanyakan
Tak Kunjung Tuntas, Kasus Kekerasan Seksual di Sampang Jadi Bara Perlawanan Publik
Menteri Purbaya Wajib Membuka Mata Lebar lebar, Rokok Ilegal Just Full Milik Sultan AJ Pamekasan Dibiarkan Merajalela
Jurnalis Detikzone Ngopi Bareng Dewan Pers, Diskusi Serius dengan Cara Santai
Kasus Dugaan Korupsi BOP Vaksin PMK di Probolinggo Jalan di Tempat, Kejari Akui Terkendala Saksi

Berita Terkait

Kamis, 25 September 2025 - 13:56 WIB

Pengusaha Pamekasan Bambang Budianto Balas Fitnah Durjana Lewat Sumpah Spiritual Disaksikan Tokoh Agama dan Pejabat

Rabu, 24 September 2025 - 22:24 WIB

Sejumlah LSM Desak Penegakan Hukum, Kasus Dugaan Pemerkosaan Anak di Kediri

Rabu, 24 September 2025 - 19:02 WIB

Rokok Ilegal Menggurita di Pamekasan Seperti Merek Sinar Gudang Mas, Purbaya Diminta Buka Mata Lebar-Lebar

Rabu, 24 September 2025 - 17:00 WIB

Reformasi Polri Kian Mendesak, Penanganan Kasus di Polres Kediri Dipertanyakan

Rabu, 24 September 2025 - 14:41 WIB

Tak Kunjung Tuntas, Kasus Kekerasan Seksual di Sampang Jadi Bara Perlawanan Publik

Berita Terbaru

TNI-POLRI

Kapolri Lepas Satgas FPU 7 MINUSCA dalam Misi Perdamaian PBB

Jumat, 26 Sep 2025 - 10:39 WIB

TNI-POLRI

Kapolda Jatim Resmikan Dapur SPPG di Gresik

Jumat, 26 Sep 2025 - 10:32 WIB