Sumenep – Dibawah kepemimpinan Letjen TNI (Purn) Djaka Budhi Utama yang dilantik menjadi Direktur Jenderal (Dirjen) Bea Cukai yang baru, Kepala Bea Cukai Madura harus lebih beringas dan tegas dalam menjalankan amanah negara dan menegakkan hukum di bidang percukaian.
Bagaimana tidak, hingga Detik ini, Bea Cukai Madura yang dipimpin pejabat yang kekayaannya meroket drastis ini belum menunjukkan tanda tanda penegakan hukum yang transfomatif.
Padahal, di wilayah kepemimpinannya peredaran rokok bodong semakin masif bahkan banyak Perusahaan Rokok (PR) yang tidak produktif tapi hanya jadi sarang mafia pita cukai. Namun Bea Cukai Madura sekarang membiarkannya tanpa tindakan nyata.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Seperti halnya Perusahan Rokok (PR) Sentol Jaya Mandiri di Desa Ellak Daya, Kecamatan Lenteng, Sumenep yang diduga memproduksi rokok bodong merk “Sentol Madu” isi 12 Batang dengan hanya memiliki beberapa pekerja.
“Dibawah kepemimpinan Dirjen Bea Cukai yang baru, Kepala Bea Cukai Madura Muhammad Syahirul Alim harus lebih serius bekerja. Jika tidak siap untuk mengabdi secara maksimal kepada negara alangkah baiknya diganti,” ujar Ahmadi, aktivis peduli Bea Cukai.
“Bahkan jika Kepala Bea Cukai Madura Muhammad Syahirul Alim yang sangat kaya itu tidak punya keberanian dalam menegakkan hukum termasuk menutup PR yang tidak produktif seperti halnya PR. Sentol Jaya Mandiri yang juga diduga kuat memproduksi rokok ilegal maka baiknya undur diri,” imbuhnya.
Berdasarkan data dan catatan Detikzone.id, PR. Sentol Jaya Mandiri terdaftar sejak tahun 2024 atas nama Siti Sa’adah. Walau terdaftar atas nama Siti Sa’adah, PR. Sentol Jaya Mandiri tersebut ditengarai milik Haji SK warga Lenteng.
“Rokoknya bodong merk Sentol Madu milik Haji SK,” ujar warga setempat.
Warga menyebut, sejak berproduksi, PR Sentol Jaya Mandiri hanya punya beberapa orang pekerja.
“Pekerjanya hanya tujuh orang itu pun dari pihak keluarganya sendiri,” sebutnya.
Kepala Bea Cukai Madura Muhammad Syahirul Alim hingga kini belum dapat diminta penjelasan maupun dikonfirmasi Detikzone lantaran memblokir WhatsApp pribadinya saat beberapa waktu yang lalu ditanya mengenai sederet kasus yang terjadi di wilayah hukumnya. Seperti halnya banyaknya perubahan rokok yang diduga jadi sarang jual beli pita cukai bahkan mengenai truk Fuso yang standby di Kantor BC Madura yang mengangkut barang bukti rokok ilegal yang diduga akan diperjual belikan kembali .
Sementara itu, Haji SK yang disebut-sebut sebagai pemilik PR. Sentol Jaya Mandiri yang bersarang di Desa Ellak Daya, Kecamatan Lenteng, Sumenep, belum dapat dikonfirmasi.
Media Detikzone bersama tim kini terus melakukan penelusuran lebih lanjut.
Penulis : Redaksi