SUMENEP, Detikzone.id- Ketua Pemuda Muhammadiyah, Moh. Andriansyah desak Polres Sumenep segera tangkap oknum guru SDN Kebunagung II terduga pelaku pencabulan brutal kepada beberapa anak yang masih dibawah umur.
“Kasus dugaan pencabulan anak dibawah umur bukan kasus biasa, Kapolres Sumenep harus lebih greget dalam menangani kasus yang sangat mencoreng dunia pendidikan di Kabupaten Sumenep ini,” ujar Moh. Andriyansyah. Jumat, 31/05/2024.
Menurutnya, kasus dugaan pencabulan oknum tenaga pendidik SDN Kebunagung II itu semestinya menjadi atensi Polres Sumenep bahkan seluruh pihak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Harusnya kasus ini dipercepat dan segera lakukan penetapan tersangka, karena korbannya tidak hanya 1-2-3 orang, namun lebih dari itu. Bayangkan jika hal ini terjadi kepada anak anak kita,” katanya.
Moh. Andriyansyah meminta Polres Sumenep untuk lebih serius menangani perkara kasus dugaan tindak pidana anak dibawah umur yang diduga dilakukan oleh oknum guru ASN di SDN Kebunagung II.
“Harus gerak cepat. Jangan lelet,” pintanya.
Ketua Pemuda Muhammadiyah, Moh. Andriyansyah juga memberikan ultimatum kepada Polres Sumenep.
“Jika dalam waktu dekat terduga pelaku pencabulan anak dibawah umur tidak ditangkap, kami akan melakukan aksi turun jalan bersama masyarakat,” tegasnya.
Diwartakan sebelumnya, Jika Polres Sumenep terlalu lemot menangani sejumlah LP kasus dugaan tindak pidana pencabulan terhadap anak dibawah umur yang diduga dilakukan oknum Guru PNS cabul berinisial ‘SO’ di SDN Kebunagung ll, keluarga korban berjanji akan melakukan demonstrasi besar -besaran ke Polres Sumenep.
Keluarga korban memberi waktu Polres Sumenep untuk menangkap predator pencabulan tersebut hingga hari Senin yang akan datang.
Salah satu keluarga korban pencabulan oknum guru SDN Kebunagung II menyebut,
pada hari ini Kamis, (30/5/2024) beberapa korban baru datang Polda Jawa Timur, dilakukan asesment ke Rumah Sakit Bhayangkara.
“Baru dateng dari asesmen ke RS Bhayangkara, jadi sudah tuntas tahapannya tinggal tindaklanjut pihak Polres untuk penetapan tersangka,” kata salah satu orang tua korban kepada Detikzone.id. Kamis (30/5/2024).
Pihaknya menegaskan, semua
keluarga korban pencabulan menunggu sikap tegas dari Polres Sumenep.
“Kalau masih tidak ada penetapan tersangka kepada terlapor (pelaku) maka pihak Polres ini terkesan mengulur-ngulur waktu kepada pelaku untuk melakukan upaya pelemahan kepada keluarga pelapor, salah satu contoh dari empat pelapor sudah ada satu yang dicabut laporannya, dan tidak menutup kemungkinan pelaku (terlapor) akan terus berupaya melakukan upaya pelemahan dengan cara apapun untuk memperdayai pelapor,” tegasnya.
Menurut orang tua pelapor, kasus dugaan pencabulan oknum guru SDN Kebunagung II itu sudah memenuhi syarat hukum.
“Untuk itu pihak Polres jangan terkesan mengulur-ngulur waktu lagi karena semua tahapan prosedur langkah hukum sudah terpenuhi semua,” pintanya.
Ia mengaku, semua keluarga korban bukannya tidak tahu kalau dari pihak oknum pelaku (terlapor) sudah bergerilya melakukan segala upaya melemahkan atas kasus ini baik ke APH dan Dinas Pendidikan dengan menarasikan bahwa kasusnya fitnah.
“Sungguh sangat picik, apakah kurang cukup bukti dengan adanya beberapa orang (korban) yang melaporkan,” geramnya.
Bahkan sebelum orang tua korban melaporkan ke Polres Sumenep, beberapa siswa itu juga sudah melaporkan terlebih dahulu kepada Kepala SDN Kebunagung ll waktu bulan puasa lalu.
“Kita akan lihat meskipun tanpa kaca pembesar seperti apa respon Polres Sumenep dan seperti apa tindakan dari dinas terkait untuk tindakan atas kasus asusila pencabulan ini, apakah akan mengulur-ngulur waktu atau sigap dan tegas kepada pelaku oknum guru cabul atau akan melakukan pembiaran sehingga memberikan ruang waktu kepada pelaku untuk berupaya melakukan upaya pelemahan kepada pelapor dan juga memberikan ruang kepada pelaku untuk bisa beralibi memperluas narasi seakan kasus ini adalah fitnah dan bohong?, sedangkan faktanya sudah jelas bahkan ini sudah banyak korban di waktu sebelum-sebelumnya,” bebernya.
Sementara itu, Kasihumas Polres Sumenep AKP Widiarti saat dikonfirmasi wartawan pada Senin, 27/5/2024 mengatakan masih akan melakukan pemeriksaan
“Akan dilakukan pemeriksaan Kepala SDN Kebunagung ll serta pemeriksaan kepada beberapa saksi,” tandasnya.
Penulis : Redaksi