Puluhan Ribu Alumni Pesantren Gelar Demo di Kantor DPRD Pamekasan Tolak PP NO 28 Tahun 2024

Sabtu, 24 Agustus 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PAMEKASAN, Detikzone.id– Puluhan ribu Alumni dan masyarakat dari Empat Kabupaten di Madura menggelar aksi damai di depan Kantor DPRD Pamekasan. Aksi damai tersebut buntut dari disahkannya Peraturan Pemerintah (PP) No 28 tahun 2024 tentang pemberian alat kontrasepsi kepada pelajar. 23/08/2024

Aksi tersebut dimotori oleh Ikatan Keluarga Besar Alumi dan Simpatisan (IKBAS) Pondok Pesantrem Miftahul Ulum Panyeppen, dan juga dihadiri ribuan santri dan alumni dari berbagai Pondok Pesantren di pulau Madura. Diantaranya dari Pondok Pesantren Karang Durin Karang Penang, Pondok Pesantren Kebun Baru, Pondok Pesantren Al Hamidy Banyuanyar, Pondok Pesantren Taman Sari Palengaan, IKBAS dari berbagai wilayah Kecamatan yang ada di Madura serta puluhan Pondok Pesantren lainnya juga ikut dalam aksi damai tersebut untuk menyerukan pencabutan peraturan pemerintah (PP) No.28 tahun 2024.

Sebelum Aksi dimulai seluruh peserta membaca salawat bersama dan istighosah untuk mengetuk hati pemerintah pusat guna agar segera mencabut peraturan yang dianggap menimbulkan mudhorat kepada para generasi masa depan bangsa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Khairul Kalam korlap aksi menyampaikan, aksi ini merupakan panggilan hati masyarakat khususnya di Pulau Madura dalam memperjuangkan agama islam. Menurutnya peraturan pemerintah yang melegalkan pemberian alat kontrasepsi seperti kondom akan merusak generasi bangsa.

“Pemberian alat kontrasepsi seperti kondom ini seakan-akan melegalkan perzinahan. Ini sangat bertentangan dengan agama dan budaya Indonesia yang dikenal dengan budaya ketimuran,” ucap Kalam dalam orasinya.

Ditempat yang sama H. Ahmad Sidik juga menyampaikan lantang, dengan disahkannya peraturan tersebut dinilai sebagai upaya merongrong syariat islam yang mayoritas menjadi agama paling banyak dianut di Indonesia.

Didik sapaan akrabnya juga menduga peraturan tentang legalisasi pemberian alat kontrasepsi ini sebagai peraturan titipan dari orang-orang yang ingin merusak bangsa Indonesia.

Menurut Didik apabila aspirasi masyarakat ini tidak didengar oleh pemerintah pusat, maka dirinya meyakini aksi besar-besaran akan kembali terjadi di wilayah lainnya.

“Beberapa hari kedepan kami juga akan mengadakan aksi yang jauh lebih besar di Kabupaten Sampang sampai tuntutan kami dikabulkan,” tambahnya.

Sementara itu Penjabat (Pj) Bupati Pamekasan, Masrukin saat menemui para massa aksi mengatakan dirinya akan segera menyampaikan aspirasi masyarakat tersebut terhadap pemerintah pusat.

“Kami berjanji akan menyampaikan aspirasi alumni santri di Madura ke pemerintah pusat, nanti kalau ada perwakilan ayo ikut ke Jakarta,” tegasnya.

Sementara itu Ketua DPRD Pamekasan Halili sangat mengapresiasi aksi damai tentang penolakan legalisasi peraturan tentang pemberian alat kontrasepsi terhadap para pelajar. Dirinya juga komitmen untuk mengawal aspiraso masyarak hingga ke DPR RI.

“Kami dan teman-teman DPRD Pamekasan ini akan selalu merespon, mendukung bahkan menindaklanjuti kepada siapa akan yang dituju,” ungkapnya.

Halili juga menentang dengan keras tentang peraturan pemerintah tersebut. Menurutnya hal tersebut sangat menciderai syariat agama islam.

“Kami juga punya anak yang masih muda, jadi kami sangat khawatir dengan peraturan tersebut,” tutupnya

Penulis : Anam

Berita Terkait

Ketua DPD LASQI Bogor Dampingi Babe Haikal: Pengarahan Jaminan Produk Halal untuk Pengusaha Warteg Se-Jabodetabek
PC. SAPMA PP Kediri bersama Kesbangpol Diskusi Kewaspadaan Dini Guna Menggali Potensi Masyarakat dan Mahasiswa
Migrant Care NTB Dorong Kolaborasi Semua Pihak Dalam Mencegah Ekstrimisme Berbasis Kekerasan
Kegiatan Penguatan Moderasi Beragama Penyuluh Agama Katolik di Sumut, Tapanuli Jadi Percontohan Nasional
Musdes RKP Desa 2025, Desa Natakoli Diharapkan Bisa Maju Seperti Desa Lainnya
Kritik Pedas untuk Kemenag Lombok Tengah: Seleksi Petugas Haji 2025 Dinilai Tidak Profesional
Cipayung Plus dan Menteri Komdigi Bersinergi untuk Berantas Judi Online
Ban Tergelincir, Mobil Innova Berisi Satu Keluarga Masuk Jurang di Jangga Dolok

Berita Terkait

Senin, 9 Desember 2024 - 00:42 WIB

Ketua DPD LASQI Bogor Dampingi Babe Haikal: Pengarahan Jaminan Produk Halal untuk Pengusaha Warteg Se-Jabodetabek

Minggu, 8 Desember 2024 - 16:52 WIB

PC. SAPMA PP Kediri bersama Kesbangpol Diskusi Kewaspadaan Dini Guna Menggali Potensi Masyarakat dan Mahasiswa

Minggu, 1 Desember 2024 - 12:35 WIB

Migrant Care NTB Dorong Kolaborasi Semua Pihak Dalam Mencegah Ekstrimisme Berbasis Kekerasan

Jumat, 29 November 2024 - 17:17 WIB

Kegiatan Penguatan Moderasi Beragama Penyuluh Agama Katolik di Sumut, Tapanuli Jadi Percontohan Nasional

Selasa, 26 November 2024 - 02:24 WIB

Musdes RKP Desa 2025, Desa Natakoli Diharapkan Bisa Maju Seperti Desa Lainnya

Senin, 25 November 2024 - 09:51 WIB

Kritik Pedas untuk Kemenag Lombok Tengah: Seleksi Petugas Haji 2025 Dinilai Tidak Profesional

Kamis, 21 November 2024 - 13:29 WIB

Cipayung Plus dan Menteri Komdigi Bersinergi untuk Berantas Judi Online

Jumat, 15 November 2024 - 21:54 WIB

Ban Tergelincir, Mobil Innova Berisi Satu Keluarga Masuk Jurang di Jangga Dolok

Berita Terbaru

PEMERINTAHAN

Bappeda Sumenep Lakukan Diseminasi Laporan Akhir Penyusunan RPKD

Kamis, 12 Des 2024 - 14:22 WIB