SAMPANG, Detikzone.id – Pemerintah Desa (Pemdes) Patarongan, Kecamatan Torjun, Kabupaten Sampang, Madura, kecipratan program bantuan keuangan (BK) dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur tahun anggaran 2024 sebesar Rp 475 berupa dua kegiatan proyek fisik pembangunan plengsengan dan rabat beton. Rabu, (29/01/2025).
Menurut data yang sampai di meja redaksi Detikzone.id, proyek pembangunan plengsengan dianggarkan Rp 250 juta, sedangkan proyek pembangunan rabat beton dianggarkan Rp 225 juta.
Namun, fakta-fakta tentang pengelolaan proyek rabat beton senilai Rp 225 juta itu ditemukan kejanggalan yang perlu dikupas dan patut dipertanyakan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Bagaimana tidak, proyek rabat beton yang baru rampung dikerjakan itu, diduga disubkan ke pihak ketiga atau pemborong. Parahnya lagi, dari pagu anggaran Rp 225 juta yang dikerjakan di lapangan hanya sekitar Rp 80 juta. Sehingga sisa fulus anggaran 145 juta masih menjadi misteri.
Dilansir dari media online Petajatim.co, fakta itu terungkap dari keterangan Kepala desa Patarongan Sukri.
Ia mengatakan, tahun ini ada 2 kegiatan proyek infrastuktur yang dibiayai dari dana BK provinsi. Salah satunya yaitu pembangunan jalan rabat beton.
“Itu proyek BK provinsi. Anggarannya Rp 225 juta, pengerjaannya sudah selesai, tapi sementara ini jalan itu masih ditutup untuk kendaraan mobil. Kalau sepeda motor nggak apa-apa,” ucapnya, Selasa (28/01/2025).
Dirinya mengaku tidak mengetahui pasti berkenaan dengan volume pekerjaan proyek rabat beton tersebut. Sebab, proyek tersebut dikerjakan oleh pihak ketiga atau pemborong.
“Proyek itu disub haji Nikmat Rp 80 juta,” kata Sukri, dikutip dari media online Petajatim.co.
Sementara itu, pelaksana proyek Nikmat saat dikonfirmasi mengakui bahwa dirinya yang mengerjakan proyek dana BK provinsi tersebut. Dia mengklaim pengerjaan proyek sudah sesuai dengan rencana anggaran biaya (RAB).
“Kalau selesainya sekitar 2 minggu lalu,” terangnya.
Dirinya mengatakan, proyek rabat beton tersebut dikerjakan secara manual. Pengecoran jalan dilakukan sepanjang 300 meter dengan lebar 2,5 meter dan tinggi 15 sentimeter.
“Niatnya mau pakai cor beton ready mix. Tapi karena berhubung dananya cuma dikasih segitu (Rp 80 juta.red) akhirnya pakai cor manual biasa,” ujar Nikmat.
Hasil pantauan Detikzone.id, di lapangan, proyek rabat beton jalan desa yang baru selesai dikerjakan itu sudah mulai menunjukkan kerusakan.
Selain retak-retak, kondisi cor banyak yang mengelupas sampai batu cor muncul kepermukaan. Kondisi tersebut menguatkan rendahnya mutu serta kualitas pada pengerjaan proyek.
Penulis : Agus Junaidi
Editor : Redaksi