Petani Blitar Dilatih Persemaian Tembakau, Ciptakan Peluang Usaha Baru dari DBHCHT 2025

Selasa, 6 Mei 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Blitar – Kabupaten Blitar terus mendorong inovasi di sektor pertanian. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah melalui pelatihan persemaian tembakau yang didanai dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun anggaran 2025.

Program ini diinisiasi oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Blitar untuk mencetak petani tembakau yang mandiri sejak tahap awal produksi.

Kepala Bidang Perkebunan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Blitar, Lukas Supriyatno, menjelaskan tahun ini, program pelatihan tidak hanya berfokus pada penguatan aspek hulu hingga hilir dalam budidaya tembakau, tetapi juga diarahkan untuk menciptakan peluang usaha baru.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Dengan keterampilan persemaian yang tepat, petani diharapkan mampu memproduksi bibit unggul secara mandiri sekaligus membuka usaha penyediaan bibit bagi petani lain.”Kata Lukas pada Rabo (7/5/2025)

Lanjut Lukas, sulitnya ketersediaan bibit tembakau siap tanam di Kabupaten Blitar mendorong Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian menggelar pelatihan persemaian. Selama ini, banyak petani harus mengandalkan pasokan bibit dari luar daerah. Kondisi ini dinilai menjadi peluang untuk mendorong kemandirian.

“Kita melihat ini sebagai peluang. Kenapa tidak petani sendiri yang menyemai? Jadi tidak perlu beli dari luar kota,” ujar Lukas, perwakilan Dinas.

Program ini tidak sekadar memberikan bantuan benih, tetapi juga membekali petani dengan pelatihan intensif untuk menghasilkan bibit siap tanam dari benih mentah.

Menurut Lukas, persemaian tembakau memerlukan perlakuan khusus sejak hari pertama. Karena itu, pelatihan diberikan secara menyeluruh, termasuk pendampingan dari tenaga ahli.

Untuk wilayah Blitar Selatan, pendampingan melibatkan tim teknis dari PT Djarum. Sementara di Blitar Utara, Dinas bekerja sama dengan BSIP Tanaman Pemanis dan Serat yang berbasis di Malang. Kolaborasi ini diharapkan mampu menjembatani kebutuhan teknis dan praktis petani dengan standar industri.

Pelatihan dan lokasi persemaian tersebar di lima kecamatan: Wates dan Wonotirto di Blitar Selatan, serta Gandusari, Selopuro, dan Talun di Blitar Utara. Setiap paket pelatihan dilengkapi sarana produksi (saprodi), sehingga petani dapat langsung mempraktikkan ilmu yang diperoleh.

Usia persemaian tembakau hanya sekitar satu bulan. Dalam waktu singkat tersebut, petani ditargetkan mampu menghasilkan bibit berkualitas yang dapat ditanam sendiri atau dijual sebagai bibit unggulan.

“Ini bukan sekadar soal menanam tembakau, tapi juga membuka peluang usaha baru bagi petani,” tambah Lukas.

Lebih lanjut, ia menyebut bahwa program ini menjadi awal perubahan pola pikir petani tembakau. Selama ini, sebagian besar hanya berorientasi pada hasil panen daun. Melalui program ini, petani diperkenalkan pada potensi bisnis sejak tahap awal, yakni penyediaan bibit.

“Bibit pun punya nilai jual. Jadi petani bisa punya dua lini usaha: penjualan bibit dan hasil panen,” jelasnya.

Dinas menyadari bahwa perubahan semacam ini memerlukan waktu dan pendampingan. Oleh karena itu, selama pelatihan berlangsung di bulan Mei 2025, pendampingan akan dilakukan secara intensif agar petani benar-benar memahami teknis hingga pengelolaan usaha persemaian.

Langkah ini bukan hanya penguatan teknis pertanian, tapi juga investasi pada pengetahuan, kemandirian, dan inovasi di sektor tembakau. Dengan dukungan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT), Kabupaten Blitar berupaya mencetak petani yang tidak hanya tangguh di ladang, tetapi juga cerdas membaca peluang pasar.

Jika berhasil, model ini berpotensi diperluas ke wilayah dan komoditas lain di masa mendatang. Untuk saat ini, langkah awal telah diambil—dan Dinas optimistis jalan menuju kemandirian petani tembakau akan segera terbuka lebar.

Penulis : Bas

Berita Terkait

BPBD Sumenep Serahkan Bantuan Korban Terdampak Banjir 
Anggaran Sekolah Tak Tersentuh Refocusing, DPRD Kota Blitar Tegaskan Komitmennya
APBD 2026 Segera Dibahas, Anggota DPRD Sumenep Janji Perjuangkan Anggaran Puluhan M untuk Kepulauan
Inisiatif Perencanaan Berbasis Kearifan Lokal Dorong Tata Kelola Pemerintahan yang Berkelanjutan
Komitmen Seiring Sejalan Bangun Sumenep Berkemajuan, Ketua TP PKK Nia Kurnia Siapkan Beberapa Program Unggulan 
Melalui Rapat Paripurna, Bupati Bogor dan DPRD Tetapkan Perubahan Propemperda 2025 dan Rekomendasi LKPJ 2024
Legislatif Keluhkan Minimnya Informasi Refocusing Anggaran dari Pemkot Blitar
Lapor Mbak Wali 112 : Satpol-PP Kediri Amankan Pengemis Bawa Bayi laki-laki Dalam Kondisi Memprihatinkan

Berita Terkait

Kamis, 15 Mei 2025 - 19:57 WIB

BPBD Sumenep Serahkan Bantuan Korban Terdampak Banjir 

Selasa, 13 Mei 2025 - 17:54 WIB

Anggaran Sekolah Tak Tersentuh Refocusing, DPRD Kota Blitar Tegaskan Komitmennya

Senin, 12 Mei 2025 - 19:50 WIB

APBD 2026 Segera Dibahas, Anggota DPRD Sumenep Janji Perjuangkan Anggaran Puluhan M untuk Kepulauan

Sabtu, 10 Mei 2025 - 17:08 WIB

Inisiatif Perencanaan Berbasis Kearifan Lokal Dorong Tata Kelola Pemerintahan yang Berkelanjutan

Sabtu, 10 Mei 2025 - 12:41 WIB

Komitmen Seiring Sejalan Bangun Sumenep Berkemajuan, Ketua TP PKK Nia Kurnia Siapkan Beberapa Program Unggulan 

Berita Terbaru

PEMERINTAHAN

BPBD Sumenep Serahkan Bantuan Korban Terdampak Banjir 

Kamis, 15 Mei 2025 - 19:57 WIB

NASIONAL

Gebyar Karnaval SCTV hadir Bakal Ramaikan Kabupaten Pemalang

Kamis, 15 Mei 2025 - 15:37 WIB