Tak Kunjung Tuntas, Kasus Kekerasan Seksual di Sampang Jadi Bara Perlawanan Publik

Rabu, 24 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Nenek korban yang kasus pencabulan gadis 17 tahun di Robatal

Nenek korban yang kasus pencabulan gadis 17 tahun di Robatal

SAMPANG, Detikzone.id – Gelombang kemarahan rakyat Sampang meletus di depan Mapolres, Rabu (24/09/2025). Ratusan massa dari Solidaritas Peduli Perempuan dan Anak, mahasiswa, serta LSM MDW mengepung markas polisi menuntut keadilan atas enam kasus kekerasan seksual terhadap anak yang tak kunjung tuntas sejak 2020.

Di tengah teriakan lantang para demonstran, tudingan keras pun dilontarkan: Polres Sampang dinilai lamban, tidak serius, bahkan dituding ada “permainan” aparat dalam penanganan perkara. Massa menegaskan, kesabaran publik sudah habis.

“Kami tidak ingin polisi hanya bicara tanpa tindakan. Kalau tidak ada progres nyata, tunggu saja, kami akan turun lagi dengan massa yang lebih besar,” pekik Juhairiyah, salah satu orator.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Suasana kian menggetarkan ketika Mistiyah (55), nenek salah satu korban, menangis di hadapan aparat. Dengan suara terbata ia mengguncang nurani polisi.

“Kalau ini terjadi pada anak atau cucu kalian, apakah bisa diam? Tuntaskan kasus ini! Kami hanya ingin keadilan.” katanya .

Massa pun berang karena menilai polisi baru serius bergerak jika kasus viral di media sosial.

Menanggapi tudingan itu, Kapolres Sampang AKBP Hartono membantah adanya praktik main mata. Menurutnya, kendala justru ada pada keterlambatan laporan hingga pelaku keburu melarikan diri.

“Kalau ada anggota yang main-main, laporkan saja. Saya pastikan tidak ada yang saya lindungi,” tegasnya.

Kapolres juga menyebut tim khusus gabungan Reskrim–Intel kini dibentuk untuk mempercepat proses penyidikan dan pengejaran pelaku berstatus DPO.

Namun, publik menilai janji itu sudah basi. Aksi ini menjadi sinyal keras: masyarakat menuntut bukti nyata, bukan sekadar klarifikasi. Sampang tak ingin lagi jadi kuburan kasus kekerasan seksual.

 

Penulis : Agus Junaidi

Berita Terkait

Pengusaha Pamekasan Bambang Budianto Balas Fitnah Durjana Lewat Sumpah Spiritual Disaksikan Tokoh Agama dan Pejabat
Sejumlah LSM Desak Penegakan Hukum, Kasus Dugaan Pemerkosaan Anak di Kediri
Rokok Ilegal Menggurita di Pamekasan Seperti Merek Sinar Gudang Mas, Purbaya Diminta Buka Mata Lebar-Lebar
Reformasi Polri Kian Mendesak, Penanganan Kasus di Polres Kediri Dipertanyakan
Menteri Purbaya Wajib Membuka Mata Lebar lebar, Rokok Ilegal Just Full Milik Sultan AJ Pamekasan Dibiarkan Merajalela
Jurnalis Detikzone Ngopi Bareng Dewan Pers, Diskusi Serius dengan Cara Santai
Kasus Dugaan Korupsi BOP Vaksin PMK di Probolinggo Jalan di Tempat, Kejari Akui Terkendala Saksi
Istri Tewas Dijerat Tali Sepatu, Suami Meninggal Usai Diduga Minum Racun

Berita Terkait

Kamis, 25 September 2025 - 13:56 WIB

Pengusaha Pamekasan Bambang Budianto Balas Fitnah Durjana Lewat Sumpah Spiritual Disaksikan Tokoh Agama dan Pejabat

Rabu, 24 September 2025 - 22:24 WIB

Sejumlah LSM Desak Penegakan Hukum, Kasus Dugaan Pemerkosaan Anak di Kediri

Rabu, 24 September 2025 - 19:02 WIB

Rokok Ilegal Menggurita di Pamekasan Seperti Merek Sinar Gudang Mas, Purbaya Diminta Buka Mata Lebar-Lebar

Rabu, 24 September 2025 - 17:00 WIB

Reformasi Polri Kian Mendesak, Penanganan Kasus di Polres Kediri Dipertanyakan

Rabu, 24 September 2025 - 14:41 WIB

Tak Kunjung Tuntas, Kasus Kekerasan Seksual di Sampang Jadi Bara Perlawanan Publik

Berita Terbaru

TNI-POLRI

Kapolri Lepas Satgas FPU 7 MINUSCA dalam Misi Perdamaian PBB

Jumat, 26 Sep 2025 - 10:39 WIB

TNI-POLRI

Kapolda Jatim Resmikan Dapur SPPG di Gresik

Jumat, 26 Sep 2025 - 10:32 WIB