JAKARTA – Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) menyikapi kehadiran dan pidato Presiden Prabowo Subianto di KTT PBB, New York, dengan apresiasi mendalam sekaligus pandangan kritis. Organisasi ini menilai kehadiran Indonesia di forum global telah mengembalikan peran strategis bangsa yang sempat redup.
Baihaqi, Kepala Bidang Hubungan Luar Negeri PP KAMMI, menyatakan bahwa momen ini terasa sangat penting bagi rakyat Indonesia. “Kehadiran Presiden Prabowo Subianto di Sidang Majelis Umum PBB sungguh menggetarkan hati nurani kita semua,” ujarnya. “Setelah sekian lama terasa absennya suara Indonesia di panggung global (PBB), kehadiran pemimpin bangsa ini seolah menyumbang upaya mengembalikan legitimasi PBB, sebuah institusi yang belakangan terasa sangat mengecewakan.”
Baihaqi juga menyambut baik seruan tegas Presiden yang dinilai sejalan dengan hati nurani bangsa. Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menegaskan, “We Must Recognize Palestine Now.”
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Meskipun demikian, Baihaqi menyampaikan pandangan kritis KAMMI terhadap konsep solusi dua negara (two-state solution) yang kembali digaungkan. Menurutnya, konsep tersebut masih dianggap mentah dan tidak menyentuh akar permasalahan yang sesungguhnya.
“Kami memandang solusi itu terlalu mentah,” lanjut Baihaqi. “Isu Palestina bukanlah sekadar konflik perbatasan ataupun legal formal, melainkan persoalan penjajahan dan perampasan hak asasi manusia yang telah berlangsung selama puluhan tahun. Bagi kami, tidak ada jalan kompromi bagi sebuah penjajahan. Solusi yang paling adil dan bermartabat adalah tegaknya Negara Palestina yang sepenuhnya berdaulat dan merdeka di tanahnya sendiri.”
Terkait dengan wacana pembukaan hubungan diplomatik dengan entitas Israel, ia menilai langkah tersebut berisiko memicu respons beragam dari masyarakat Indonesia.
“Kami memahami bahwa langkah ini mungkin memiliki hitungan strategis yang alot, namun publik Indonesia akan menyambutnya dengan beragam kecaman,” katanya. “Kami melihat langkah ini berisiko besar bertentangan dengan sentimen dan komitmen moral sebagian besar rakyat Indonesia terhadap perjuangan Palestina yang suci.”
KAMMI berharap, kehadiran Indonesia di forum dunia dapat menjadi momentum untuk menyuarakan prinsip keadilan dengan lantang. Mereka menegaskan, perjuangan rakyat Palestina adalah perjuangan seluruh umat manusia.
“Kami tetap berpendirian teguh, bahwa langkah-langkah diplomasi tidak boleh mengesampingkan prinsip keadilan hakiki, di mana penjajahan harus dihapuskan dan Palestina berhak sepenuhnya atas kedaulatan dan kemerdekaan mereka,” tutup Baihaqi. red/asn
Penulis : Ari