Sumenep — Suasana Lapangan Futsal Ainur Desa Panaongan, Kecamatan Pasongsongan, pada Sabtu (1/11/2025) pagi tampak semarak. Derap langkah tegas dan kompak para pelajar dari berbagai sekolah dasar di wilayah Pasongsongan menggema, menandai dimulainya seleksi Lomba Keterampilan Baris-Berbaris (LKBB) yang digelar oleh Paguyuban Guru Olahraga (PARUGA) Kecamatan Pasongsongan.
Kegiatan ini merupakan ajang seleksi tingkat kecamatan untuk menentukan 1 regu putra dan 1 regu putri, masing-masing beranggotakan 16 siswa, yang akan menjadi duta Kecamatan Pasongsongan dalam Talenta Daerah Kabupaten Sumenep 2025, khusus cabang LKBB.
Koordinator Non Akademik KKKS Kecamatan Pasongsongan selaku penanggung jawab kegiatan, Miftahul Ulum, M.Pd, menjelaskan bahwa seleksi ini merupakan bagian dari pembinaan karakter dan disiplin siswa.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Melalui kegiatan LKBB, kami ingin menumbuhkan semangat sportivitas, kerja sama, dan tanggung jawab. Selain itu, seleksi ini juga bertujuan mencari tim terbaik yang akan mewakili Pasongsongan di tingkat kabupaten,” jelas Miftahul Ulum saat ditemui di lokasi kegiatan.
Beliau juga menambahkan, penilaian dilakukan secara ketat dengan memperhatikan kekompakan, kerapian, ketegasan, serta penguasaan formasi barisan. Para juri berasal dari unsur pelatih dan pembina Paskibra yang berpengalaman di tingkat kabupaten.
Sementara itu, Koordinator Pelatih Hariyanto, S.Pd, menyampaikan harapannya agar Kontingen Kecamatan Pasongsongan dapat memperbaiki capaian prestasi dari tahun sebelumnya.
“Tahun lalu kita meraih juara Harapan II di tingkat kabupaten. Tahun ini kami optimis bisa masuk tiga besar. Anak-anak sudah berlatih dengan disiplin dan semangat tinggi,” ujar Hariyanto penuh semangat.
Seleksi yang diikuti oleh puluhan siswa dari berbagai sekolah dasar ini berlangsung meriah dan penuh semangat kompetitif. Dukungan dari guru, orang tua, dan rekan-rekan peserta turut menambah antusiasme di lapangan.
Kegiatan yang digagas PARUGA Pasongsongan ini juga mendapat apresiasi dari masyarakat setempat karena dinilai mampu menjadi sarana pembinaan mental dan karakter bagi generasi muda.
Dengan semangat juang yang tinggi, para peserta diharapkan tidak hanya mengejar kemenangan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai disiplin, tanggung jawab, dan kerja sama yang akan berguna dalam kehidupan sehari-hari.
“Apapun hasilnya nanti, yang terpenting adalah pengalaman dan pembelajaran yang mereka dapatkan,” tutup Miftahul Ulum.







