Mataram – Festival Pers dan Literasi yang diselenggarakan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Nusa Tenggara Barat resmi ditutup di Café Cava Jempong, Kota Mataram. Penutupan dilakukan oleh Prof. Dr. Muchlas, M.T., Ketua Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Dalam sambutannya, Prof. Muchlas menekankan pentingnya menghidupkan tradisi pustaka dan literasi di tubuh Muhammadiyah, baik di NTB maupun secara nasional. Ia mendorong agar PWM NTB terus konsisten melahirkan karya dan gagasan melalui gerakan literasi.
“Festival ini harus menjadi awal untuk menggerakkan kembali semangat literasi Muhammadiyah. Kegiatan pustaka dan literasi jangan berhenti di sini, tetapi harus berlanjut hingga menghasilkan karya nyata,” pesan Prof. Muchlas pada Minggu (31/8/2025)
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pada kesempatan yang sama, turut dikukuhkan Aliansi Jurnalis Muhammadiyah NTB, yang dipimpin oleh Haris Al-Kindi, Pimpinan Redaksi NTB Satu. Aliansi ini diharapkan menjadi wadah kolaborasi para jurnalis Muhammadiyah dalam menyuarakan gagasan pencerahan dan membangun budaya pers yang sehat.
Penutupan festival juga diisi dengan materi kejurnalistikan yang disampaikan oleh Agus Talino, Pimpinan Redaksi Suara NTB, serta Prof. Muchlas. Diskusi ini menyoroti pentingnya profesionalisme jurnalis, khususnya di lingkungan Muhammadiyah, untuk menjawab tantangan media di era digital.
Sementara itu, Ketua Majelis Pustaka dan Informasi PWM NTB, Yusron Saudi, menyampaikan bahwa pihaknya menargetkan peluncuran buku sejarah Muhammadiyah NTB pada 10 November 2025. “Mudah-mudahan buku ini sudah bisa diluncurkan untuk kemudian didiskusikan bersama publik,” ujarnya.
Dengan berakhirnya festival ini, PWM NTB berharap kegiatan literasi, penulisan sejarah, serta penguatan jaringan jurnalis Muhammadiyah dapat terus berlanjut dan menjadi kontribusi nyata bagi perkembangan dakwah persyarikatan di NTB. red/asn
Penulis : Ari