SUMENEP, Detikzone.id – Bayi terbuang yang ditemukan terbungkus kresek merah oleh warga di depan rumah milik Sudahnan, desa Pabian kini dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Moh. Anwar Sumenep.
Direktur Utama RSUD Moh. Anwar Sumenep, dr. H. Erliyati, M. Kes memastikan bayi tersebut akan ditangani dengan pelayanan yang terbaik.
“Tentu, RSUD Sumenep akan memberikan penanganan ekstra dan pelayanan terbaik untuk bayi tersebut,” kata dr. H. Erliyati kepada Detikzone. Jumat, 21/06.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Srikandi kesehatan kebanggaan Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo ini menyebut, bayi yang ditemukan warga beberapa hari yang lalu itu dirawat di
Ruangan NICU (Neonatal Intensive Care Unit) dan PICU (Pediatric Intensive Care Unit).
“Nicu dan Picu adalah ruang perawatan intensif untuk bayi dan anak-anak yang memerlukan pengobatan serta perawatan khusus, guna mencegah dan mengobati terjadinya kegagalan organ-organ vital,” ucap perempuan yang sering dipanggil Bunda Dirut ini.
Sebab, menurut perempuan yang seringkali mendapat penghargaan lantaran inovasinya ini, bayi yang baru lahir sangat rentan bermasalah.
“Oleh karena, bayi tersebut akan tinggal di RSUD sampai stabil,” ungkapnya.
Setelah nanti dinyatakan stabil, tandas dr. H Erliyati, bayi tersebut akan diambil oleh Dinas Sosial Kabupaten Sumenep.
“Setelah nanti kondisi bayi stabil maka akan diambil oleh Dinsos,” tandasnya.
Sementara, hingga kini pelaku pembuang bayi baru lahir yang ditemukan warga di Jl. Bromo Dusun Pasar Kayu RT 3 RW 1 Desa Pabian Kecamatan Kota Sumenep belum ditemukan.
Kepada Detikzone, Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti, S.,S.H mengatakan, kasus pembuangan bayi masih dalam penyelidikan.
“Dalam lidik,” kata AKP Widiarti, S., S.H.
Praktisi bahasa sekaligus administrator UMS Unitomo Surabaya asal Batang Batang, Ahmadi Neja sangat menyayangkan adanya peristiwa memilukan pembuangan bayi tak berdosa tersebut.
“Turut prihatin dengan peristiwa itu. Bayi yang seharusnya dirawat dengan baik malah justru dibuang dipinggir jalan. Polisi harus segera menangkap pelaku agar kejadian tersebut tidak terulang dan terulang kembali,” katanya.
Menurut pria yang juga berprofesi Dosen ini meminta kepolisian untuk memberikan efek jera terhadap pelaku pembuangan bayi.
“Harus diberikan efek jera, jika tidak maka seperti halnya memberikan peluang orang lain itu melakukan hal yang sama di kemudian hari,” tuturnya.
Ahmadi Neja mengajak generasi muda untuk menerapkan konsep hidup positif agar tidak terjerumus ke hal hal negatif.
“Hidup positif itu penting agar terhindar dari pergaulan bebas dan hal yang sangat merugikan diri sendiri, keluarga dan orang lain,” pesannya.
Penulis : Amin-Igusty