SUMENEP, Detikzone.id – Kabar Baik. Otak pelaku pembuangan bayi baru lahir terbungkus kresek merah di depan rumah Sudahnan desa Pabian dikabarkan telah diringkus.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Detikzone.id, pelaku diamankan Satreskrim Polres Sumenep setelah beberapa hari melakukan penyelidikan intensif.
“Kabarnya sudah diamankan Polres Sumenep,” kata AD warga Pabian Sumenep.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara, berkaitan dengan pembuangan bayi baru lahir tersebut, Kasi Humas Polres Sumenep AKP Widiarti, S., S.H dalam group Mitra Humas mengundang awak media untuk menghadiri Konferensi Pers.
“Sebagai info awal, hari Senin tanggal 24 Juni 2024 pukul 13.00 wib konferensi pers ungkap kasus pembuangan bayi di Desa Pabian,” tulis AKP Widiarti.
Pengungkapan kasus kejahatan luar biasa oleh Polres Sumenep akan menjadi cambuk bagi pelaku kejahatan serupa untuk tidak main main dengan hukum.
Pengungkapan itu tentu akan menjadi efek jera bagi pelaku dan meminimalisir terjadinya kejahatan serupa di kemudian hari.
Ahmadi Neja, Praktisi Bahasa sekaligus administrator Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Unitomo asal Kecamatan Batang- Batang mengapresiasi penangkapan pelaku pembuangan bayi baru lahir.
“Jika memang telah ditangkap, saya memberikan apresiasi yang setinggi tingginya terhadap Polres Sumenep,” ucapnya singkat.
Saat ini, bayi malang yang tak berdosa tersebut dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Moh. Anwar Sumenep dan mendapat penanganan intensif.
Direktur Utama RSUD Moh. Anwar Sumenep, dr. H. Erliyati, M. Kes memastikan bayi tersebut akan ditangani dengan pelayanan yang terbaik.
“Tentu, RSUD Sumenep akan memberikan penanganan ekstra dan pelayanan terbaik untuk bayi tersebut,” kata dr. H. Erliyati kepada Detikzone. Jumat, 21/06.
Srikandi kesehatan kebanggaan Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo ini menyebut, bayi yang ditemukan warga beberapa hari yang lalu itu dirawat di
Ruangan NICU (Neonatal Intensive Care Unit) dan PICU (Pediatric Intensive Care Unit).
“Nicu dan Picu adalah ruang perawatan intensif untuk bayi dan anak-anak yang memerlukan pengobatan serta perawatan khusus, guna mencegah dan mengobati terjadinya kegagalan organ-organ vital,” ucap dr. H. Erliyati.
Sebab, menurut perempuan yang seringkali mendapat penghargaan lantaran inovasinya ini, bayi yang baru lahir sangat rentan bermasalah.
“Oleh karena, bayi tersebut akan tinggal di RSUD sampai stabil,” ungkapnya.
Setelah nanti dinyatakan stabil, lanjut dr. H Erliyati, bayi tersebut akan diambil oleh Dinas Sosial.
“Setelah nanti kondisi bayi stabil maka akan diambil oleh Dinsos,” tandasnya.
Penulis : Igusty -Amin
Sumber Berita : Detikzone.id