Sumenep, Detikzone.id- Dibawah kepemimpinan Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo, berbagai tindakan nyata melalui inovasi dan program telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Sumenep dalam rangka menurunkan angka kemiskinan.
Langkah tersebut sangat efektif. Sebab, angka kemiskinan di bumi Arya Wiraraja ini di setiap tahunnya mengalami penurunan yang signifikan. Hal itu selaras dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sumenep.
Pada 2021 angka kemiskinan di Sumenep mencapai 20,51 persen, memasuki 2022 menyisakan 18,76 persen. Kemudian pada 2023 kembali menurun 18,70 persen.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Tak puas dengan itu, Pemerintah Kabupaten Sumenep mengadakan seminar dan Focus Group Discussion (FGD) urun rembuk strategi percepatan penurunan angka kemiskinan dengan melibatkan multi pihak di ruang rapat Potre Koneng Bappeda Sumenep.
Kegiatan tersebut dihadiri Kepala Badan Pusat Statistik, pimpinan OPD, ketua Baznas, seluruh tenaga ahli (TA) Bupati, LP2M Universitas Wiraraja dan Bahaudin, BPM PP Annuqayyah, PD Muhammadiyah, ketua lembaga kajian dan pengembangan SDM NU, Ketua Cabang PMII, Ketua Cabang HMI, Ketua Cabang GMNI, Ketua Cabang IMM, Ketua Cabang Muslimat Sumenep.
Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo mengajak seluruh pihak untuk menjadi pemikir masa depan.
“Kita harus terus bersama sama menjadi pemikir masa depan,” ujar Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo. Kamis, 01/08/2024.
Walaupun angka kemiskinan di Kabupaten Sumenep terus menurun, suami tercinta Ketua TP-PKK Kabupaten itu tetap menggelorakan semangat sinergitas dalam membangun daerah.
“Kita harus terus membangun sinergi multipihak untuk penanggulangan kemiskinan. Hal itu membutuhkan perhatian khusus yang harus dirumuskan dalam seminar dan FGD yang kini digelar,” tuturnya.
Bupati berharap seminar dan FGD urun rembuk strategi percepatan penurunan angka kemiskinan dapat melahirkan solusi masa depan yang lebih baik.
” lntinya, mari bersama-sama mencari solusi terbaik dan tercepat agar Kabupaten Sumenep bisa segera mencapai penurunan angka kemiskinan secara tepat dan berkelanjutan,” pungkasnya.
Penulis : Igusty - Amin
Sumber Berita : Detikzone.