Inovasi Mutakhir RSUD Sumenep, Lakukan Operasi Tanpa Sayatan

Minggu, 22 September 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Dibawah kepemimpinan dr. Erliyati, M.Kes, RSUD Sumenep terus berinovasi dalam memberikan pelayanan kesehatan  terbaik.

Foto: Dibawah kepemimpinan dr. Erliyati, M.Kes, RSUD Sumenep terus berinovasi dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik.

Sumenep, Detikzone.id-  Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Moh. Anwar Sumenep pimpinan dr. Erliyati, M.Kes terus melakukan berbagi inovasi layanan kesehatan sebagai implementasi tagline Bismillah Melayani.

Terbaru, Rumah Sakit Pelat merah ini meluncurkan inovasi mutakhir dan menjadi rumah sakit pertama di Madura dan kedua di Jawa Timur, sebagai rumah sakit yang melakukan operasi Bedah Minimal Invasif (MIS) dengan teknik Radio Frequency Ablation (RFA) pada tumor tiroit atau gondok yang terbukti jinak atau tidak ganas.

Inovasi baru tersebut baru dilakukan sejak Agustus 2024 lalu di Poliklinik Onkologi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Foto: Dokter Spesialis Bedah Konsultan Onkologi di Poliklinik Onkologi, dr. Husnul Ghaib, Sp.B (K) Onk

Direktur RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep, dr. Erliyati, melalui Dokter Spesialis Bedah Konsultan Onkologi di Poliklinik Onkologi, dr. Husnul Ghaib, Sp.B (K) Onk, menjelaskan, pihaknya melakukan operasi bedah MIS ini sejak Agustus 2024 lalu.

“Di Jawa Timur baru ada dua rumah sakit yang melakukan operasi MIS ini, karena saya sendiri yang melakukan, yakni di RSUD dr. Soetomo Surabaya dan RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep yang menyusul melakukan serta menjadi yang pertama di Madura,” kata dr. Husnul Ghaib, Jum’at (20/09/2024).

Menurut dia, dalam teknik ini tidak ada pisau dan minim sayatan sama sekali, hanya memasukkan elektroda yang besarnya seperti jarum suntik atau abokat nomor 16.

Elektroda dimasukkan nodul atau tumor tiroit dipandu oleh USG.

“Jadi bisa memantau ketepatan dari elektroda itu ke nodul sesuai yang diinginkan,” ungkapnya.

“Lapis demi lapis dilakukan setiap satu centimeter kita ikuti dan kita lakukan rodio frekuensi dengan memberikan aliran frekuensi tertentu yang menghasilkan panas, sehingga membunuh sel-sel tumor hingga nantinya terjadi negrosis atau mati,” imbuhnya.

Kemudia dalam perkembangannya dievaluasi dengan USG, meskipun diakui memang tidak seperti operasi yang langsung hilang, namun mengecil dengan sendirinya hingga nodul atau benjolan di tiroitnya hilang.

Selanjutnya, teknik kedua dilakukan dengan mengembangkan Vacuum-Assisted Eksaation Breast Biopsy (VABB), yaitu teknik pemeriksaan pada payudara untuk tumor payudaya jinak. Kalau sebelumnya dilakukan dengan mengambil tumor itu dengan irisan sebesar tumor itu.

Namun, ini dilakukan dengan irisan minimal invasif dengan memasukkan alat yang diameternya sekitar setengah centimeter ditusukkan di tempat tertentu, kemudian dipandu USG hingga alat kita tetap berada di bawah tumornya.

“Nah, dengan teknik tertentu kita lakukan irisan sedot-irisan-sedot hingga tersedot semuanya menjadi bersih baru kita selesai,” tandasnya.

Ia menerangkan bahwa keuntungan yang kedua, teknik ini jika di luar negeri, pasien tidak dibius hanya disuntik istilahnya di Madura “dimati rasa” seperti ketika sunat.

“Tapi kemarin kami melakukan bius, karena takut pasiennya tidak siap sehingga hanya menginap sehari,” tuturnya.

Dan keuntungannya lagi, tidak ada bekas operasi hanya ada 2-3 centimeter. Sehingga secara kosmetik diuntungkan, apalagi ketika di payudara tidak akan menggangu seperti ketika dilakukan operasi pada umumnya.

“Bahkan, di RSUD dr. H. Moh. Anwar  Sumenep ini atas seizin Direksi semua biaya dicover BPJS sehingga tidak ada biaya sama sekali,” tambahnya

Berita Terkait

IMI Luncurkan ‘IStRI’. Teknologi Nanobubble Harapan Baru Rehabilitasi Stroke
Tingkatkan Kualitas Layanan Kesehatan, RSUD dr. Moh Zyn Sampang Gelar Forum Komunikasi Standar Pelayanan Publik
Setelah Resmi Naik Tipe B, Dirut RSUD Sumenep Rencanakan Tambah Alat Medis Mutakhir  CT Scan
Gratis di Puskesmas Terdekat, Kadinkes P2KB Sumenep Ajak Masyarakat Deteksi Penyakit Sejak Dini 
Resmi Naik Kelas Tipe B, Kerja Keras Jajaran RSUD Sumenep Dipuji Bupati Fauzi
UHC di RSUD dan Puskesmas Jadi Bukti Komitmen Pemkab Sumenep dalam Meningkatkan Layanan Kesehatan
Bayi Meninggal Dalam Kandungan Dipaksa Lahir Normal di RS Nindhita Sampang, Keluarga : UHC Tak Berguna
PKD Tanggapi Masalah Layanan BPJS Kesehatan di Kabupaten Blitar

Berita Terkait

Rabu, 23 April 2025 - 17:31 WIB

IMI Luncurkan ‘IStRI’. Teknologi Nanobubble Harapan Baru Rehabilitasi Stroke

Jumat, 21 Maret 2025 - 15:28 WIB

Tingkatkan Kualitas Layanan Kesehatan, RSUD dr. Moh Zyn Sampang Gelar Forum Komunikasi Standar Pelayanan Publik

Kamis, 13 Maret 2025 - 21:07 WIB

Setelah Resmi Naik Tipe B, Dirut RSUD Sumenep Rencanakan Tambah Alat Medis Mutakhir  CT Scan

Rabu, 12 Maret 2025 - 00:27 WIB

Gratis di Puskesmas Terdekat, Kadinkes P2KB Sumenep Ajak Masyarakat Deteksi Penyakit Sejak Dini 

Senin, 10 Maret 2025 - 21:31 WIB

Resmi Naik Kelas Tipe B, Kerja Keras Jajaran RSUD Sumenep Dipuji Bupati Fauzi

Berita Terbaru

TNI-POLRI

Polres Toba Gelar Tradisi Pedang Pora Sambut Kapolres Baru

Sabtu, 26 Apr 2025 - 14:41 WIB