Kabupaten Bogor Sukses Tekan Stunting, Status Gizi Balita Membaik

Kamis, 5 Desember 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

CIBINONG Status gizi balita di Kabupaten Bogor menunjukan tren yang positif seiring dengan menurunnya kasus stunting di Kabupaten Bogor tahun 2024 ini. Berdasarkan sumber data EPPGBM dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, menurun menjadi 1,91 persen imbas dari keberhasilan program Gotasmil yang telah dilaksanakan selama periode Agustus sampai dengan Oktober 2024. Hal itu dipaparkan pada kegiatan pertemuan publikasi status gizi balita tingkat Kabupaten Bogor tahun 2024 beberapa waktu lalu di Sentul Babakan Madang.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan, Agus Fauzi mengungkapkan, bahwa upaya pemenuhan gizi merupakan salah satu amanat Undang-Undang Kesehatan Nomor 17 tahun 2023 yang ditujukan untuk peningkatan mutu gizi perorangan dan masyarakat melalui perbaikan pola konsumsi makanan yang beragam, bergizi seimbang dan aman. Juga dilakukan melalui peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi yang sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi serta peningkatan kewaspadaan dan peringatan kerawanan pangan dan gizi.

“Alhamdulillah hari ini kita bisa melakukan publikasi status gizi balita, data yang diperoleh adalah data prevalensi status gizi balita terkini pada skala puskesmas, kecamatan, dan desa dari hasil pengukuran berat badan, tinggi badan anak dibawah lima tahun. Data ini akan kami jadikan untuk memperkuat komitmen Pemkab Bogor dan masyarakat dalam gerakan pencegahan dan penurunan stunting,” tegas Plt. Kedinkes.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Melihat besarnya kerugian akibat balita stunting, maka Pemkab Bogor terus melakukan upaya intervensi yang komprehensif untuk mencegah dan menanggulangi masalah gizi baik melalui intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif dalam upaya mewujudkan Bogor Bebas Stunting (Gobest).

Terdapat 8 integrasi yang dilakukan guna terwujudnya Gobest, diantaranya melalui pengukuran dan publikasi stunting yang bertujuan untuk mengetahui status gizi anak sesuai umur, memantau kemajuan tumbuh kembang anak secara berkala. Mengembangkan program kegiatan yang sesuai untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi keluarga, pengasuh dan masyarakat dalam menjaga tumbuh kembang balita secara maksimal.

“Pengukuran prevalensi stunting ini kita lakukan secara masif mulai dari tingkat Desa, Kecamatan dan Kabupaten Bogor secara berkala, kemudian dilaporkan secara berjenjang mulai dari posyandu kemudian ke tingkat Dinas Kesehatan,” tuturnya.

Tidak hanya itu, menurutnya pengukuran prevalensi stunting ini juga sangat penting untuk meningkatkan efektivitas penentuan target layanan dan memantau proses perencanaan di tingkat Desa hingga Kabupaten juga advokasi kepada unit terkait di pemerintahan daerah untuk mengintegrasikan program percepatan penurunan prevalensi stunting.

“Tentunya kami sangat mengapresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh Perangkat Daerah dan unsur kemasyarakatan yang telah konsisten mendukung dan melaksanakan kegiatan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Bogor,” katanya.

Mengoptimalkan peran para kader pembangunan manusia di Desa dan implementasi penggunaan Dana Desa untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, pengurangan gizi buruk dan perbaikan sanitasi, merupakan upaya lain dalam mempercepat penurunan angka stunting di Kabupaten Bogor.

“Optimalisasi peran kader pembangunan manusia di desa ini kita lakukan untuk mengidentifikasi cakupan lima paket pelayanan pencegahan stunting bagi sasaran 1.000 hari pertama kehidupan. Mudah-mudahan ini bisa menentukan perencanaan upaya perbaikan dan optimalisasi pencegahan dan penurunan stunting di masa yang akan datang,” tegasnya.

Berita Terkait

Komisi I DPRD Kabupaten Bogor Bahas Sengketa Lahan PT Ferry Sonnevile dalam Rapat Kerja
Ketua DPRD Bogor Sastra Winara Jelaskan Kendala Utama Pembangunan Jalan Khusus Tambang di Parungpanjang
Puluhan Massa GPI Geruduk Kejari Blitar, Desak Penyelesaian Kasus Korupsi  Mangkrak
BPBD Sumenep Dirikan Posko Siaga Bencana di Sebelah Timur Taman Adipura
Beberapa Program Pemkab Bogor Belum Terealisasi di 2024, Ketua DPRD Sastra Winara Pastikan Selesai pada 2025
Kades Sapeken Sumenep Bantah Berita Hoaks yang Menyebutnya Terlibat Praktik Jual Beli BBM dan Penyalahgunaan DD
Bupati Fauzi : Gedung Baru DPRD Sebagai Simbol Komitmen Bersama Bangun Sumenep Lebih Baik 
Spirit Awal Tahun 2025, Bupati Sumenep Ajak ASN Tingkatkan Kinerja Demi Suksesnya Pembangunan di Segala Sektor 

Berita Terkait

Selasa, 14 Januari 2025 - 21:41 WIB

Komisi I DPRD Kabupaten Bogor Bahas Sengketa Lahan PT Ferry Sonnevile dalam Rapat Kerja

Selasa, 14 Januari 2025 - 20:04 WIB

Ketua DPRD Bogor Sastra Winara Jelaskan Kendala Utama Pembangunan Jalan Khusus Tambang di Parungpanjang

Senin, 13 Januari 2025 - 16:16 WIB

Puluhan Massa GPI Geruduk Kejari Blitar, Desak Penyelesaian Kasus Korupsi  Mangkrak

Kamis, 9 Januari 2025 - 19:18 WIB

BPBD Sumenep Dirikan Posko Siaga Bencana di Sebelah Timur Taman Adipura

Senin, 6 Januari 2025 - 13:26 WIB

Beberapa Program Pemkab Bogor Belum Terealisasi di 2024, Ketua DPRD Sastra Winara Pastikan Selesai pada 2025

Minggu, 5 Januari 2025 - 19:53 WIB

Kades Sapeken Sumenep Bantah Berita Hoaks yang Menyebutnya Terlibat Praktik Jual Beli BBM dan Penyalahgunaan DD

Kamis, 2 Januari 2025 - 15:45 WIB

Bupati Fauzi : Gedung Baru DPRD Sebagai Simbol Komitmen Bersama Bangun Sumenep Lebih Baik 

Kamis, 2 Januari 2025 - 12:05 WIB

Spirit Awal Tahun 2025, Bupati Sumenep Ajak ASN Tingkatkan Kinerja Demi Suksesnya Pembangunan di Segala Sektor 

Berita Terbaru