Nasional – Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Tak asing lagi, Investasi halal telah menjadi topik hangat dalam diskusi ekonomi modern, terutama dalam konteks islam.
Seperti yang kita ketahui, biasanya investasi digunakan sebagai sarana untuk mencari keuntungan finansial, namun berbeda dengan investasi halal, investasi halal juga dimotivasi oleh prinsip-prinsip moral dan etika yang tertulis dalam Al-Qur’an dan Hadits. Seperti halnya, tidak mengandung Gharar,maisir dan riba dan juga di awasi oleh Dewan Pengawas Syariah.
Dalam kaidah fiqh juga dijelaskan bahwa “hukum asal dalam muamalah adalah boleh kecuali ada dalil yg mengharamkanya”
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Investasi Halal merupakan bagian integral dari sistem keuangan syariah yang berkembang pesat di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Dengan populasi Muslim terbesar kedua dan pertumbuhan industri halal yang signifikan, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pusat investasi halal global. Dalam konteks ini, penting untuk menganalisis tren investasi halal dan dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi syariah.
Tren Investasi Halal
Tren investasi halal menunjukkan pertumbuhan yang stabil, didorong oleh meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya investasi yang sesuai dengan prinsip syariah. Menurut data terbaru, total aset keuangan syariah di Indonesia mengalami pertumbuhan hingga 9,52% pada Maret 2024. Sektor pasar modal syariah mendominasi dengan pangsa 60%, menunjukkan minat yang kuat dari investor untuk berinvestasi dalam instrumen yang sesuai dengan nilai-nilai Islam(Adriel Fauzana, 2024).
Selain itu, perkembangan teknologi finansial (fintech) juga berperan penting dalam memfasilitasi aksesibilitas terhadap produk investasi halal. Ukuran pasar fintech syariah global diperkirakan mencapai 138 miliar dolar AS dan diproyeksikan meningkat menjadi 306 miliar dolar AS pada tahun 2027(Departemen Komunikasi, 2024). Ini menunjukkan bahwa inovasi dalam layanan digital tidak hanya membuat investasi halal lebih mudah diakses tetapi juga lebih kompetitif di pasar global.
Dampak terhadap Pertumbuhan Ekonomi Syariah
Investasi halal memiliki dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi syariah. Diantaranya :
1. Penciptaan Lapangan Kerja: Investasi Halal dapat menciptakan lapangan kerja yang layak dan meningkatkan kesejahteraan umum. ((Adamsah et al., n.d.; Sapta Dinata & Setyanto, 2024)) dengan meningkatnya jumlah produk dan layanan keuangan syariah, lebih banyak individu dan bisnis yang terlibat dalam ekosistem ekonomi syariah. Hal ini menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sebagai contoh, target investasi sebesar Rp97,8 triliun hingga tahun 2045 melalui Kawasan Ekonomi Khusus Industri Halal Sidoarjo diharapkan dapat menciptakan lebih dari 317 ribu lapangan kerja(Ahmad Nabhani, 2024)
2. Pengembangan Tenaga Kerja: Bukan hanya penciptaan lapangan kerja, bahkan jika Investasi Halal tersebut dapat tepat sasaran dan berkelanjutan kedepannya juga bisa menjadi lahan pengembangan tenaga kerja, memperluas pertumbuhan sektor ekonomi, dan meningkatkan produktivitas tenaga kerja.
3. Memperkuat Inklusi Ekonomi: Sebagaimana yang telah kita bahas pada point 1 dan 2 bahwa Investasi Halal dapat mempengaruhi pertumbuhan tenaga kerja sejalan dengan prinsip-prinsip pemerataan, keberlanjutan, dan pemerataan. Investasi halal berperan dalam memperkuat inklusi ekonomi dengan mengintegrasikan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ke dalam ekosistem halal. Melalui dukungan pembiayaan syariah, UMKM dapat mengakses modal yang diperlukan untuk berkembang, sehingga memperluas kesempatan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
4. Kontribusi terhadap PDB: Ekonomi halal diperkirakan dapat meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia secara signifikan. Menurut laporan, sektor halal memiliki potensi untuk meningkatkan PDB sebesar USD 5,1 miliar per tahun melalui peluang ekspor dan investasi(kemenkeu RI, 2023). Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi syariah tidak hanya menguntungkan bagi investor tetapi juga bagi perekonomian nasional secara keseluruhan. tren konsumsi produk halal juga menunjukkan bahwa Indonesia menempati posisi kedua dalam konsumsi produk halal global(Martha Warta Silaban, 2024). Hal ini menciptakan peluang bagi investor untuk berinvestasi dalam sektor-sektor yang berkaitan dengan produk halal, seperti makanan, kosmetik, dan fashion.
5. Keterkaitan dengan Zakat dan Pembiayaan Sosial: Investasi halal juga berkaitan erat dengan praktik zakat dan pembiayaan sosial lainnya. Integrasi antara investasi halal dan zakat dapat menciptakan ekosistem keuangan yang lebih inklusif, di mana dana-dana tersebut digunakan untuk mendukung usaha kecil dan menengah (UMKM) serta proyek- proyek sosial yang bermanfaat bagi masyarakat ((Adamsah et al., n.d.)) . Ini menciptakan siklus positif di mana keuntungan dari investasi digunakan kembali untuk kesejahteraan masyarakat.
Kesimpulan
Investasi halal, yang didasarkan pada prinsip-prinsip syariah, telah menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dan menjadi tren yang semakin populer di Indonesia. Pertumbuhan ini didorong oleh meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya investasi yang sesuai dengan nilai-nilai Islam serta perkembangan teknologi finansial yang memfasilitasi akses terhadap produk investasi halal.
Dampak positif investasi halal terhadap pertumbuhan ekonomi syariah sangatlah luas. Beberapa di antaranya adalah penciptaan lapangan kerja, pengembangan tenaga kerja, inklusi ekonomi, kontribusi terhadap PDB, dan keterkaitan dengan zakat serta pembiayaan sosial.
Investasi halal tidak hanya memberikan keuntungan finansial bagi investor tetapi juga berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Dengan potensi pasar halal yang besar dan dukungan pemerintah, Indonesia memiliki peluang yang sangat baik untuk menjadi pusat investasi halal global. Namun, untuk mencapai potensi tersebut, diperlukan upaya berkelanjutan dalam pengembangan infrastruktur keuangan syariah, peningkatan literasi keuangan, serta penguatan regulasi yang mendukung pertumbuhan sektor ini.
Secara ringkas, investasi halal merupakan salah satu pilar penting dalam pembangunan ekonomi syariah yang berkelanjutan. Dengan menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam berinvestasi, umat Islam tidak hanya mendapatkan keuntungan finansial tetapi juga berkontribusi dalam membangun masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.
Daftar Pustaka
Adamsah, B., Ganjar, D., & Subakti, E. (n.d.). Perkembangan Industri Halal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. In Indonesian Journal of Halal (Vol. 5, Issue 1).
Adriel Fauzana. (2024). Tren keuangan syariah di Indonesia, industri halal butuh dukungan Institut Teknologi Bandung.
Ahmad Nabhani. (2024, December 20). Tren Pertumbuhan Industri Halal – Makmur Berkah Raih Investasi Rp50 Miliar. Harian Ekonomi Neraca.
Departemen Komunikasi. (2024, October 31). Dukung Kemajuan Eksyar dengan Penguatan Strategi Pendalaman Pasar Keuangan Syariah. Berita Terkini BI.
kemenkeu RI. (2023, August 29). Ekonomi Halal sebagai Sumber Pertumbuhan Inklusif dan Berkelanjutan. Badan Kebijakan Fiskal.
Martha Warta Silaban. (2024, May 28). BI: Tren Konsumsi Produk Halal RI Tempati Posisi Kedua Dunia. Tempo.
Sapta Dinata, A., & Setyanto, A. R. (2024). PENGARUH TINGKAT INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DALAM PERSPEKTIF ISLAM.
Penulis : Tazkiyyatul Auliya K