BC Lemah, Rokok Marbol Milik Bulla Pamekasan yang Bebas Edar Jadi Tamparan Menkeu Purbaya

Minggu, 28 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Rokok ilegal merek Marbol yang meniru Marlboro, bukti nyata lemahnya pengawasan dan kuatnya gurita bisnis bodong

Rokok ilegal merek Marbol yang meniru Marlboro, bukti nyata lemahnya pengawasan dan kuatnya gurita bisnis bodong

PAMEKASAN – Peredaran rokok ilegal di Kabupaten Pamekasan semakin brutal dan terang-terangan. Alih-alih mereda usai warning keras dari Menteri Keuangan (Menkeu) baru, Purbaya Yudhi Sadewa, para pengusaha rokok bodong justru kian menantang, Minggu, 28/9.

Rokok merek Marbol, yang ditengarai milik pengusaha bernama Bulla asal Desa Plakpak, Pamekasan, terus diproduksi dan diedarkan secara luas. Padahal, bentuk dan kemasannya jelas-jelas meniru rokok resmi Marlboro. Rokok ilegal ini bukan hanya beredar di Madura, tetapi juga sudah merambah ke berbagai daerah di Indonesia hingga diperjualbelikan di marketplace.

Ironisnya, di Madura sendiri, rokok Marbol yang tidak dilekati pita cukai itu dijual bebas seharga Rp11 ribu. Fakta ini memicu kecurigaan adanya pembiaran dari aparat penegak hukum dan Bea Cukai Madura yang dipimpin Novian Dermawan. Hingga berita ini diturunkan, yang bersangkutan belum bisa dimintai keterangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Aktivis pemerhati Bea Cukai Jatim, Ahmadi, geram atas lemahnya pengawasan.

 “Menteri Purbaya jangan hanya cuap-cuap di media, tapi harus ada bukti nyata. Pamekasan ini sudah lama jadi surga rokok bodong, dan seakan dibiarkan bebas,” tegasnya.

Kondisi ini menimbulkan dugaan ketidakprofesionalan aparat dalam menjalankan fungsi pengawasan. Bahkan, lebih jauh lagi, mencoreng wibawa Presiden Prabowo Subianto yang menegaskan komitmen memberantas segala bentuk kejahatan, termasuk peredaran rokok ilegal yang merugikan negara triliunan rupiah dan mengancam kesehatan masyarakat.

Bobroknya, meski miliaran rupiah dikucurkan lewat program Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) setiap tahunnya, fakta di lapangan menunjukkan hasilnya hanya seremonial belaka. Produksi dan distribusi rokok ilegal tetap berjalan mulus tanpa hambatan.

Pamekasan, yang dikenal dengan julukan Bumi Gerbang Salam, kini berubah wajah menjadi pusaran gurita bisnis rokok bodong. Jika tidak segera diberantas, maka bukan hanya negara yang dirugikan, melainkan juga generasi bangsa yang dipertaruhkan.

Tim investigasi Detikzone akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas.

 

Penulis : Redaksi

Berita Terkait

Selain Rekening Ratusan Miliar Dituntut Blokir, Aset Lain Milik PT.BISI International Tbk Juga Digugat
Pasien Miskin di Sumenep Dipaksa Bayar Rp3,4 Juta Karena Tolak Amputasi, Kebijakan RSI Kalianget Dinilai Menyimpang dan Tak Manusiawi
Rokok Ilegal Bonte Pamekasan Tembus Semarang: Kurir Ditangkap, BC Madura Tak Ada Nyali
Rokok Ilegal Marbol dari Pamekasan Tembus Semarang, Kurir Ditangkap, Bandarnya Masih Berkeliaran
Warga Miskin di Sumenep Tak Ikhlas Dunia Akhirat Dipaksa Bayar Biaya RSI Kalianget Setelah Tolak Amputasi
Aliansi Ulama dan Kiai Nusantara Sampaikan Lima Tuntutan kepada KH. Nur Ihya
Drama Bea Cukai Madura Operasi Jauh-jauh ke Suramadu, Tapi Pabrik dan Bandar Rokok Ilegal di Pamekasan Masih Beranak-pinak
Empat Tahun Uang Mengambang, Pembeli Perumahan JatiLand Lapor ke Polres Sumenep

Berita Terkait

Selasa, 18 November 2025 - 21:17 WIB

Selain Rekening Ratusan Miliar Dituntut Blokir, Aset Lain Milik PT.BISI International Tbk Juga Digugat

Selasa, 18 November 2025 - 17:35 WIB

Rokok Ilegal Bonte Pamekasan Tembus Semarang: Kurir Ditangkap, BC Madura Tak Ada Nyali

Selasa, 18 November 2025 - 17:15 WIB

Rokok Ilegal Marbol dari Pamekasan Tembus Semarang, Kurir Ditangkap, Bandarnya Masih Berkeliaran

Senin, 17 November 2025 - 22:35 WIB

Warga Miskin di Sumenep Tak Ikhlas Dunia Akhirat Dipaksa Bayar Biaya RSI Kalianget Setelah Tolak Amputasi

Senin, 17 November 2025 - 19:06 WIB

Aliansi Ulama dan Kiai Nusantara Sampaikan Lima Tuntutan kepada KH. Nur Ihya

Berita Terbaru