PAMEKASAN- Peringatan keras Menteri Keuangan Purbaya untuk menangkap para pelaku rokok ilegal hingga siapa pun yang terlibat, termasuk aparat Bea Cukai sendiri, rupanya hanya dianggap angin lalu oleh sindikat mafia rokok ilegal di Kabupaten Pamekasan, Jumat (3/10/2025).
Bagaimana tidak, tim Detikzone kembali menemukan peredaran rokok ilegal merk ST16MA dengan berbagai varian, yang ditengarai milik Haji “SI” (inisial-red). Rokok ini beredar luas bak tanpa hambatan, seolah negeri ini tak lagi memiliki hukum.
Lebih sadisnya lagi, Aparat Penegak Hukum (APH) hingga Bea Cukai Madura yang kini dipimpin Novian Dermawan diyakini mengetahui betul keberadaan rokok ilegal tersebut, namun memilih bungkam.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“APH sekaligus BC Madura tentu tahu keberadaan rokok ilegal ST16MA. Kalau mereka mau, gampang sekali menangkapnya,” ungkap seorang warga Pamekasan yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Pernyataan itu bukan tanpa dasar. Menurutnya, jika sindikat rokok ilegal di Pamekasan masih bebas berkeliaran hingga kini, itu artinya memang ada pembiaran sistematis.
“Kalau tidak sengaja dibiarkan, sudah ditangkap dari dulu. Ini bukan masalah sulit, ini masalah mau atau tidak,” tandasnya.
Masyarakat kini menaruh harapan besar kepada Menkeu Purbaya untuk turun langsung ke Pamekasan. Sebab hanya Purbaya yang diyakini mampu mengeksekusi ucapannya sendiri yakni “menyikat habis semua pelaku rokok ilegal, termasuk yang bersembunyi di balik seragam Bea Cukai.”
“Kalau Pak Purbaya ingkar janji, berarti sama saja hukum benar-benar mati di Madura,” ujar, ED, warga lain.
Sementara itu, Kepala Bea Cukai Madura Novian Dermawan hingga berita ini diturunkan tidak bisa dikonfirmasi, bak menghilang di balik kursi jabatannya. Begitu pula Haji “SI”, pemilik yang ditengarai sebagai otak di balik peredaran rokok ST16MA.
Detikzone kini bersama tim investigasi terus menelusuri lebih jauh jejak mafia rokok ilegal yang bersarang di Pamekasan, wilayah yang selama ini tampak sengaja dibiarkan menjadi ladang empuk perampokan cukai negara.
Penulis : Redaksi