SAMPANG, Detikzone.id Gema Ya Lal Wathon membahana di Halaman PP At- Toyibah Darul Hijrah Tamberu Timur Kecamatan Sokobanah Kabupaten Sampang, lantunan menggema bersahutan, menggugah semangat ratusan kader Nahdlatul Ulama yang hadir dalam pelantikan Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Sokobanah masa khidmat 2025–2030.
Suasana sakral bercampur haru terasa saat para pengurus berdiri tegap mengucap baiat, meneguhkan janji suci untuk berkhidmat di jalan perjuangan Ahlussunnah wal Jamaah.(09/10/2025).
Acara di mulai dengan lantunan ayat suci Al-qur ab dan Lantunan Solawat dan di lanjut menyanyikan lagu indonesia raya dan mars Ya Lal Wathon minal iman dengan lantang. Para pengurus berdiri tegap, mengangkat tangan seolah mengikat janji setia kepada agama, bangsa, dan tanah air.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Acara tersebut dihadiri oleh para tokoh penting, di antaranya Ketua Tanfidziyah PCNU Sampang KH. Itqon Busiri, jajaran Syuriyah, seluruh Ketua MWC NU se-Kabupaten Sampang, serta Banom dan lembaga di lingkungan NU Sokobanah,
Wakil Bupati Sampang, RKH. Mahfudz, hadir dengan wajah penuh wibawa, menebar pesan kebangsaan yang menancap di hati jamaah. Dalam sambutannya, ia mengutip makna lagu legendaris karya KH. Wahab Hasbullah, Ya Lal Wathon, yang sarat nilai perjuangan.
“Lirik Hubbul Wathan Minal Iman bukan sekadar syair
itu api perjuangan yang harus terus menyala dalam dada kita. Mencintai tanah air adalah wujud keimanan. Siapa yang kehilangan semangat itu, kehilangan sebagian dari imannya,” seru RKH. Mahfudz disambut tepuk tangan.
Ia menegaskan, NU harus terus menjadi penjaga moral bangsa di tengah gelombang ideologi transnasional yang menggerus nilai keislaman dan keindonesiaan.
“Dunia boleh berubah, tapi semangat kebangsaan warga NU tak boleh luntur. Kita lahir dari rahim perjuangan ulama dan tugas kita adalah menjaga warisan itu dengan tindakan nyata,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua PCNU Sampang KH. Itqon Busiri menegaskan bahwa jabatan dalam NU bukanlah kehormatan duniawi, melainkan medan pengabdian yang penuh tanggung jawab spiritual.
“NU berdiri di atas pengorbanan, bukan kehormatan. Siapa pun yang mengemban amanah ini harus siap melayani, bukan dilayani. Harus siap bekerja, bukan hanya berbicara,” tuturnya lantang, membuat acara hening mendengarkan.
Beliau menambahkan, kehadiran pengurus baru harus menjadi energi baru bagi Sokobanah.
“NU tidak boleh hanya ada dalam papan nama NU harus hidup di hati umat, hadir di sawah, di masjid, di sekolah, dan di rumah-rumah warga,” tambahnya.
Ketua MWC NU Sokobanah terpilih, Ustaz Jumali Fadli, tampak terharu saat menyampaikan sambutan perdananya. Ia berterima kasih atas amanah besar yang dipercayakan kepadanya dan berjanji akan menjalankan roda organisasi dengan semangat kebersamaan.
“Sekitar 20 persen dari pengurus lama masih kami pertahankan untuk kesinambungan. Sisanya adalah wajah baru yang siap berkhidmat dengan semangat muda,” ungkapnya.
Ia menuturkan, prosesi pelantikan dimulai sejak pagi pukul 08.00 hingga siang pukul 12.30 WIB, mencakup pelantikan pengurus MWC dan lembaga di bawah naungan NU.
“Kami ingin NU Sokobanah menjadi pelopor pergerakan sosial keagamaan. Bukan hanya berbicara tentang aqidah, tapi juga membangun kesejahteraan umat. Kita harus bergerak, satu komando, satu tujuan,” tegasnya dengan suara bergetar namun penuh keyakinan.
Di ujung acara, pancaran wajah para kader muda NU terlihat bersemangat tekad mereka satu: melanjutkan perjuangan ulama, menjaga aqidah, dan menegakkan panji Nahdlatul Ulama di bumi Sokobanah.
Penulis : Anam