PAMEKASAN – Dugaan permainan kotor di dapur MBG Pamekasan memicu kemarahan warga. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto kini terancam ternodai akibat dugaan manipulasi harga bahan baku dan pengadaan makanan berkualitas rendah yang diduga menguntungkan segelintir oknum.
DN, Warga Pamekasan, mendesak Badan Gizi Nasional (BGN) dan Presiden Prabowo untuk segera melakukan audit.
Dugaan ini muncul setelah praktik penyimpangan serupa terungkap di tingkat nasional, termasuk penggelapan dana dan laporan fiktif di satuan pelayanan gizi (SPPG).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Deputi BGN, Tigor Pangaribuan, mengungkap modus penyuplai nakal menawarkan bahan berkualitas rendah, selisih harga mengalir ke pengelola dapur hingga Rp20 juta per bulan per dapur. Dugaan ini melibatkan koordinator wilayah dan mitra penyelenggara di tingkat daerah.
Sejumlah orang tua murid mengeluhkan kualitas makanan MBG.
“Anak-anak kami kadang makanannya basi atau hambar. Dana besar digelontorkan negara, tapi hasilnya jauh dari layak,” kata seorang warga Proppo.
Lebih dari 50 dapur MBG di Pamekasan digelontori Rp10 miliar per dapur, sehingga potensi kerugian negara bisa mencapai miliaran rupiah dalam waktu singkat.
Masyarakat menilai, tanpa pengawasan ketat dan audit publik, MBG bisa berubah menjadi lahan bisnis oknum mirip skandal bantuan sosial lainnya yang gagal karena korupsi struktural.
Warga menegaskan, program MBG harus kembali pada tujuan awal yakni menyehatkan anak bangsa, bukan memperkaya pihak tertentu.
Sejumlah pihak menuntut Presiden Prabowo untuk turun tangan langsung dan menindak tegas oknum yang bermain kotor.
“Kami mendukung programnya, tapi uang rakyat harus untuk rakyat, bukan untuk mengisi kantong segelintir orang,” tegas salah satu tokoh masyarakat.
Jika tidak segera diperbaiki, skandal dapur MBG Pamekasan bisa menjadi bom waktu yang menghancurkan reputasi program nasional, sekaligus mencederai niat baik pemerintah dalam meningkatkan gizi anak bangsa.
Penulis : Redaksi






