Oknum Pengelola MBG Pamekasan Diduga Lakukan Cara Kotor Mainkan Harga Bahan, Prabowo Didesak Lakukan Audit

Kamis, 9 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi

Ilustrasi

PAMEKASAN – Dugaan permainan kotor di dapur MBG Pamekasan memicu kemarahan warga. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto kini terancam ternodai akibat dugaan manipulasi harga bahan baku dan pengadaan makanan berkualitas rendah yang diduga menguntungkan segelintir oknum.

DN, Warga Pamekasan, mendesak Badan Gizi Nasional (BGN) dan Presiden Prabowo untuk segera melakukan audit.

Dugaan ini muncul setelah praktik penyimpangan serupa terungkap di tingkat nasional, termasuk penggelapan dana dan laporan fiktif di satuan pelayanan gizi (SPPG).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Deputi BGN, Tigor Pangaribuan, mengungkap modus penyuplai nakal menawarkan bahan berkualitas rendah, selisih harga mengalir ke pengelola dapur hingga Rp20 juta per bulan per dapur. Dugaan ini melibatkan koordinator wilayah dan mitra penyelenggara di tingkat daerah.

Sejumlah orang tua murid mengeluhkan kualitas makanan MBG.

“Anak-anak kami kadang makanannya basi atau hambar. Dana besar digelontorkan negara, tapi hasilnya jauh dari layak,” kata seorang warga Proppo.

Lebih dari 50 dapur MBG di Pamekasan digelontori Rp10 miliar per dapur, sehingga potensi kerugian negara bisa mencapai miliaran rupiah dalam waktu singkat.

Masyarakat menilai, tanpa pengawasan ketat dan audit publik, MBG bisa berubah menjadi lahan bisnis oknum mirip skandal bantuan sosial lainnya yang gagal karena korupsi struktural.

Warga menegaskan, program MBG harus kembali pada tujuan awal yakni menyehatkan anak bangsa, bukan memperkaya pihak tertentu.

Sejumlah pihak menuntut Presiden Prabowo untuk turun tangan langsung dan menindak tegas oknum yang bermain kotor.

“Kami mendukung programnya, tapi uang rakyat harus untuk rakyat, bukan untuk mengisi kantong segelintir orang,” tegas salah satu tokoh masyarakat.

Jika tidak segera diperbaiki, skandal dapur MBG Pamekasan bisa menjadi bom waktu yang menghancurkan reputasi program nasional, sekaligus mencederai niat baik pemerintah dalam meningkatkan gizi anak bangsa.

Penulis : Redaksi

Berita Terkait

Selain Rekening Ratusan Miliar Dituntut Blokir, Aset Lain Milik PT.BISI International Tbk Juga Digugat
Pasien Miskin di Sumenep Dipaksa Bayar Rp3,4 Juta Karena Tolak Amputasi, Kebijakan RSI Kalianget Dinilai Menyimpang dan Tak Manusiawi
Rokok Ilegal Bonte Pamekasan Tembus Semarang: Kurir Ditangkap, BC Madura Tak Ada Nyali
Rokok Ilegal Marbol dari Pamekasan Tembus Semarang, Kurir Ditangkap, Bandarnya Masih Berkeliaran
Warga Miskin di Sumenep Tak Ikhlas Dunia Akhirat Dipaksa Bayar Biaya RSI Kalianget Setelah Tolak Amputasi
Aliansi Ulama dan Kiai Nusantara Sampaikan Lima Tuntutan kepada KH. Nur Ihya
Drama Bea Cukai Madura Operasi Jauh-jauh ke Suramadu, Tapi Pabrik dan Bandar Rokok Ilegal di Pamekasan Masih Beranak-pinak
Empat Tahun Uang Mengambang, Pembeli Perumahan JatiLand Lapor ke Polres Sumenep

Berita Terkait

Selasa, 18 November 2025 - 21:17 WIB

Selain Rekening Ratusan Miliar Dituntut Blokir, Aset Lain Milik PT.BISI International Tbk Juga Digugat

Selasa, 18 November 2025 - 17:35 WIB

Rokok Ilegal Bonte Pamekasan Tembus Semarang: Kurir Ditangkap, BC Madura Tak Ada Nyali

Selasa, 18 November 2025 - 17:15 WIB

Rokok Ilegal Marbol dari Pamekasan Tembus Semarang, Kurir Ditangkap, Bandarnya Masih Berkeliaran

Senin, 17 November 2025 - 22:35 WIB

Warga Miskin di Sumenep Tak Ikhlas Dunia Akhirat Dipaksa Bayar Biaya RSI Kalianget Setelah Tolak Amputasi

Senin, 17 November 2025 - 19:06 WIB

Aliansi Ulama dan Kiai Nusantara Sampaikan Lima Tuntutan kepada KH. Nur Ihya

Berita Terbaru