Sumenep, Detikzone.id- Usai laporan insiden penganiayaan tanpa sebab yang jelas disamping sang ibu, istri dan saudara- saudaranya saat berada di teras rumah sang istri di desa Pamolokan, Mohammad Ansori (45), warga desa Karangnangka, Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep mengaku didatangi oknum anggota Polsek Kota dan oknum Babinsa serta oknum Kadus desa Pamolokan untuk berdamai. Sabtu, 03/08/2024.
“Barusan saya disamperin F, Babinsa, RT, Kadus dan tetangga ngajak persoalan penganiayaan diselesaikan secara kekeluargaan. Tapi saya tidak mau karena saya dianiaya didepan ibu dan istri serta saudara saudara saya,” kata Ansori.
Menurut Ansori, kedatangan mereka itu ke Desa Karangnangka, Kecamatan Rubaru merupakan upaya yang kedua kalinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sebelum saya membuat laporan, saya juga diminta untuk berdamai dan tidak melapor,” tuturnya.
Ansori mengaku, hingga kini ibunya masih sedih dan shock lantaran tidak merima perbuatan pelaku.
“Ibu saya sudah tua dan menyaksikan langsung saya dianiaya. Ibu mana yang tega melihat anaknya dianiaya didepan kedua matanya,” terangnya.
Diberitakan sebelumnya, Jadi korban penganiayaan tanpa sebab yang jelas saat berada disamping sang ibu, istri dan saudara saudaranya di desa Pamolokan, Mohammad Ansori (45), warga desa Karang Nangka, Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep melapor ke Polres Sumenep.
Laporan tersebut tertuang dalam bukti lapor LP/B/196/VIII/2024/SPKT/POLRESSUMENEP/POLDAJAWATIMUR.
Kedatangan korban penganiayaan Mohammad Ansori ke Polres Sumenep didampingi ibunda dan keluarganya. Jumat, 02/08/2024, malam.
Menurut keterangan korban Mohammad Ansori, kejadian penganiayaan bermula saat ibu dan sanak familinya dari desa Karangnangka, Kecamatan Rubaru datang bersilaturahmi.
“Saat itu saya sedang duduk santai sambil ngobrol di teras depan rumah bersama ibu, istri, Suib, Ela, Halim, Azis. Tiba tiba datang 2 orang laki-laki inisial Al dan WA. Tak lama kemudian datang lagi ED yang tanpa basa basi langsung memukul menggunakan sebuah bambu mengenai hidung sebelah kiri dan di dada sebelah kanan,” katanya.
Atas kejadian itu, hidungnya mengalami luka robek dan dadanya mengalami luka gores sebanyak 4 goresan.
“Untung saja Suib dan ibu saya ikut melerai ,” ungkap Ansori.
Sementara itu, Mahwa (60), Ibu Korban penganiayaan mengatakan, anaknya jadi korban penganiayaan didepan matanya sendiri saat dirinya bersama keponakan – keponakanya datang bersilaturahmi ke Pamolokan.
“Kaule atanya ka oreng genika, sala Napa anaknya kaule ( Saya tanya, salah apa anaknya saya kok tiba tiba langsung dipukul) ,” ujarnya.
Lantas, Perempuan yang jalannya sudah tertatih-tatih itu memperlihatkan bambu yang dipukulkannya kepada Mohammad Ansori.
“Ana’na kaule epokol angguy nika pak. Kaule sedih ( Anak saya dipukul pakai benda ini pak. Saya sedih ),” terangnya.
Mahwa (60) berhadap pelaku penganiayaan terhadap anaknya dapat dihukum seberat beratnya.
“Kaule ngarep se kaniaje ka anak kaule eyokom pak (Saya berharap pelaku dihukum pak) ,” tandasnya.
Penulis : Igusty - Amin
Sumber Berita : Detikzone