SUMENEP, Detikzone.id – Dinilai merusak integritas dan citra baik pesantren, Alumnus Ponpes Salafiyah Syafiiyah Sukorejo, mengecam keras tindakan pencatutan nama mereka tanpa ijin yang menyebut mendukung salah satu pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati di Pilkada Sumenep 2024, yakni Final.
Para alumni mengaku geram dan kecewa karena perbuatan tersebut dinilai merusak integritas dan citra pesantren lantaran dikatakan menjadi bagian dari 15 forum alumni santri mendukung pasangan Fikri-Unais (Final).
Ketua Majelis Syuri Alumni Sukorejo asal Sumenep , Kiai Ahmad Sudiarso, menyatakan bahwa mereka tidak pernah memberikan dukungan kepada calon mana pun, apalagi Final.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami merasa dirugikan oleh tindakan yang tidak bertanggung jawab ini. Penggunaan nama kami untuk kepentingan politik sangat tidak etis dan tidak mencerminkan nilai-nilai yang kami junjung,” ungkapnya, Jumat (4/10/2024).
Pihaknya menyerukan kepada masyarakat agar lebih kritis dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang menyesatkan sebagaimana flayer yang beredar dengan jelas ada paslon kiai Fikri dan kiai Unais alias Final.
Beberapa alumni juga berencana untuk menyampaikan somasi kepada pihak yang tidak bertanggung jawab itu dan meminta klarifikasi. “Kami ingin agar pihak yang bertanggung jawab atas pencatutan ini tidak terulang,” tegasnya.
Kecaman ini menggugah perhatian publik mengenai pentingnya menjaga integritas dan kejujuran dalam politik, serta perlunya edukasi masyarakat untuk lebih memahami penggunaan nama dan reputasi seseorang dalam kontek Pilkada.
“Pesantren adalah tempat untuk mendidik generasi muda dengan prinsip moral dan etika yang baik, bukan dijadikan alat kepentingan politik praktis,” terangnya.
Apalagi, tegas dia, RKH. Azaim Ibrahimy telah mengeluarkan maklumat bahwa secara kelembagaan yang mengatasnamakan santri dan alumni untuk menjaga jarak dengan paslon manapun.
Penulis : Redaksi