Semarang – Direktorat Penyiaran Kementerian Komunikasi Dan Informasi Republik Indonesia bersama Forum Diskusi Radio (FDR) Indonesia kembali mengadakan Fasilitasi Kapasitas Sumber Daya Manusia & Pemberdayaan Penyiaran Radio di Wilayah Provinsi Jawa Tengah di hotel Arrus semarang, acara di gelar sejak tanggal 2 sampai 4 oktober 2024 yang di buka langsung oleh Geryantika Kurnia selaku Direktur Penyiaran Kemenkominfo RI.
Gery menyampaikan bahwa Izin Penyelengaraan Penyiaran tercatat 1500 – an Radio di Indonesia, dengan rincian izin penyiaran milik swasta, Publik Lokal, dan Komunitas.
“Dari izin penyiaran yang terpantau di Jawa Tengah sebanyak 260 Radio, menunjukkan bahwa radio tidak akan pernah hilang dari peradaban media, walaupun kemunculan berbagai media baru membuat radio tidak lagi menjadi pilihan utama dikalangan masyarakat. Tetapi prediksi beberapa tahun ke depan, radio akan menjadi pilihan yang populer,” ujar gery.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Teknologi yang disampaikan gery mampu di terapkan dengan perubahan lifestyle dengan memanfaatkan teknolgi segmen pendengarnya serta model bisnis yang memungkinkan monetisasi, seperti menyesuaikan perubahan demografi dan landscape media, keluar dari berbagai keterbatasan siaran terestrial analog dan hadir lebih banyak media utamanya sosial media, memahami kepemirsaan dengan Real Time data tumbuh menjadi Big Data lalu diolah dengan Artificial Intelligence (AI), dan memiliki Value proposition kepada pengiklan.
Dasar Hukum adanya pelaksanaan kegiatan fasilitasi ini tertuang di dalam pasal Pasal 295 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Perizinan Berusaha Berbasis Resiko, tentang pendampingan kegiatan usaha di bidang penyiaran dalam bentuk konsultasi teknis dan bisnis, peningkatan kompetensi berusaha serta fasilitasi kolaborasi penyelenggaraan penyiaran.
“Kami sangat peduli dengan dunia penyiaran, Radio memiliki sejarah yang erat dengan perjuangan bangsa Indonesia. Radio telah memberikan kontribusi besar dalam melestarikan bahasa dan budaya. Siaran dalam berbagai bahasa daerah, pertunjukan seni tradisional serta cerita rakyat menjadi sarana penting untuk menjaga kekayaan budaya Indonesia dari setiap generasi ke generasi,” tutup gery.
Sementara Presiden Forum Diskusi Radio (FDR) Indonesia, Dr. Harliantara mengatakan bahwa radio memiliki kemampuan untuk menciptakan Emosi & Koneksi.
“Radio memiliki kemampuan untuk menciptakan koneksi emosional yang kuat dengan pendengarnya. Melalui suara dan narasi, radio dapat menyampaikan pesan yang bermakna dan menginspirasi,” ujar harliantara yang juga menjabat sebagai dekan fikom unitomo.
Ia menambahkan jika Radio dapat fokus pada niche-niche tertentu, seperti musik, berita, atau topik-topik khusus sehingga memungkinkan radio untuk membangun audiens yang setia dan target pasar yang jelas.