Blitar, Detikzone.id – Sejumlah siswa SMKN 3 Kota Blitar terancam tidak bisa mengikuti Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) pada 2025.
Persoalannya, sekolah belum melakukan finalisasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) hingga batas akhir sebagai syarat pendaftaran siswa eligible pada jalur SNBP.
P, salah satu siswa SMKN 3 Kota Blitar mengatakan sebenarnya kecewa tidak bisa ikut SNPMB jalur prestasi,karena, sejak kelas 1, ia sudah menyiapkan nilai untuk ikut SNPMB lewat jalur prestasi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sebenarnya kecewa, siapa yang tidak ingin ikut SNBP,” katanya, Jumat (7/2/2025).
P menganggap sekolah lalai memasukkan PDSS sebagai syarat pendaftaran siswa eligible pada jalur SNBP.
“Saya menganggap sekolah lalai dalam proses finalisasi data siswa untuk ikut SNBP,” ujarnya.
Menurutnya, sesuai data ada sekitar 250 siswa SMKN 3 Kota Blitar yang eligible atau memenuhi syarat ikut SNBP.
Para siswa eligible yang terancam tidak bisa ikut SNBP sudah mengadukan masalah itu ke sekolah.
Sekolah memberikan kompensasi kepada para siswa ikut bimbingan belajar untuk persiapan mendaftar SNPMB lewat jalur tes tulis.
“Sekolah memberikan kompensasi paket bimbingan belajar untuk persiapan ikut SNPMB lewat jalur tulis,” katanya.
Siswa lain SMKN 3 Kota Blitar, T juga bernasib sama. Dia juga terancam tidak bisa ikut SNBP karena datanya belum masuk di sistem.
“Saya juga merasa kecewa karena tidak bisa ikut SNBP,” bagaimana nasib saya, siapa yang bertanggung jawab,” ujarnya.
Ini penjelasan Kepala SMKN 3 Kota Blitar
Kepala SMKN 3 Kota Blitar, Maryani mengakui memang ada kendala terkait SNPMB jalur prestasi di sekolahnya.
Menurutnya ada empat langkah yang harus dilakukan sekolah agar siswanya bisa ikut SNPMB lewat jalur prestasi.
Sekolah sudah melaksanakan tiga dari empat langkah tersebut. Namun di tahap empat atau finalisasi, sekolah ada kendala sehingga tidak bisa mengupload semua nilai siswa.
“Sehingga anak-anak tidak bisa mengikuti SNPMB jalur prestasi,” katanya.
Dikatakannya, sekolah sudah berusaha semaksimal mungkin termasuk koordinasi dengan direktorat untuk membantu anak-anak agar bisa finalisasi data siswa supaya bisa ikut SNBP.
Namun, menurutnya, upaya sekolah masih belum membuahkan hasil
Maryani menuturkan, berdasarkan data di sekolah, jumlah siswa yang ingin mendaftar SNPMB jalur prestasi hanya ada 66 anak, bukan 250 anak.
“Itu tidak benar (250 anak). Data awal yang ingin ikut memang sekitar itu (250 anak). Tapi yang benar-benar minat hanya 66 anak,” ujarnya.
Dikatakannya, sekolah sudah mengumpulkan siswa dan wali murid terkait masalah itu.
Sekolah memberi kompensasi kepada siswa yang tidak bisa mengikuti SNPMB jalur prestasi dibantu dengan paket bimbingan belajar selama dua bulan.Sekolah dan komite sekolah akan membantu biaya pembayaran bimbingan belajar.
“Biayanya dibantu dari sekolah dan komite sekolah. Pendaftaran kami tanggung. Mungkin itu langkah yang kami laksanakan di SMKN 3. Kami juga sudah kerja sama dengan orang tua dan anak. Insyaallah tidak ada permasalahan,” katanya.
Penulis : Basuki