SEMARANG, Detikzone.id – Pemerintah Kota Semarang melalui Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan (BKPP) resmi memperkenalkan inovasi layanan kepegawaian berbasis digital bernama AUTO SIMPATIK (AUTOmatisasi dan SIMPlifikasi lAyanan kepegawaian TerIntegrasi Komprehensif).
Program ini diluncurkan pada Kamis (9/10) di Balai Diklat BKPP Kota Semarang, bertepatan dengan kegiatan peningkatan kompetensi guru SD dan SMP negeri maupun swasta se-Kota Semarang.
Langkah tersebut menjadi bentuk nyata komitmen Pemkot dalam mempercepat dan mempermudah proses administrasi bagi 14.429 Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan pemerintah kota.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sistem baru ini dirancang untuk menghadirkan pelayanan kepegawaian yang lebih cepat, akurat, dan terintegrasi secara menyeluruh.
Peluncuran AUTO SIMPATIK dilakukan oleh Wakil Wali Kota Semarang Iswar Aminuddin, yang hadir mewakili Wali Kota Agustina Wilujeng Pramestuti.
Dalam sambutannya, Iswar menegaskan bahwa program ini merupakan perwujudan nyata dari transformasi birokrasi menuju era digital.
“Auto Simpatik adalah roh dari digitalisasi birokrasi yang sesungguhnya. Selama ini konsep kota cerdas sering digaungkan, tetapi tanpa integrasi sistem, hasilnya tidak akan optimal,” ujarnya menyampaikan pesan Wali Kota.
Ia menambahkan, sistem ini tidak hanya memudahkan ASN dalam mengakses berbagai layanan internal, tetapi juga menjadi pondasi untuk pengembangan layanan publik ke depan.
“Esensi digitalisasi bukan sekadar teknologi canggih, melainkan kemudahan, penyederhanaan, dan mendekatkan layanan kepada pengguna,” imbuhnya.
Kepala BKPP Kota Semarang, Joko Hartono, menjelaskan bahwa AUTO SIMPATIK merupakan hasil pengembangan dari SIMPATIK (Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian Berbasis Teknologi Kota Semarang) yang telah digunakan selama beberapa tahun.
Jika sebelumnya pegawai masih harus mengajukan berkas secara manual, kini semua proses tersebut dapat berlangsung otomatis.
“Digitalisasi saja tidak cukup. Dengan otomatisasi, pegawai tidak perlu lagi meminta layanan satu per satu. Sistem akan aktif secara otomatis dan memberikan layanan secara real time,” jelas Joko.
Melalui inovasi ini, 18 jenis layanan kepegawaian berhasil disederhanakan dalam satu sistem terpadu. Integrasi dua arah dengan SI-ASN milik BKN juga memungkinkan data tersinkronisasi secara akurat, sehingga mempercepat proses dan mengurangi kesalahan administrasi.
Sebelumnya, penggunaan SIMPATIK masih menghadapi kendala berupa proses berulang akibat kurangnya integrasi antarfitur. Kini, AUTO SIMPATIK menjadi solusi untuk mengatasi hambatan tersebut dengan teknologi digital yang lebih canggih dan menyeluruh.
Joko berharap peningkatan mutu layanan kepegawaian ini akan memberikan dampak positif terhadap kinerja ASN dalam melayani masyarakat.
“Jika pegawai mendapatkan pelayanan internal yang memuaskan, maka mereka pun akan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” pungkasnya.
Penulis : Mualim






