Bogor – 1 November 2025 —Gema syair Islami mengguncang Aula Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Sabtu (1/11/2025). Suasana penuh semangat, lantunan musik religi, serta tepuk tangan meriah masyarakat mengiringi pelaksanaan Lomba Seni Musik Islami yang digelar oleh Dewan Pimpinan Kecamatan (DPK) Lembaga Seni Qasidah Indonesia (LASQI) Kecamatan Dramaga.
Kegiatan ini menjadi wadah bagi masyarakat untuk menyalurkan bakat seni dan memperkuat syiar Islam melalui musik bernuansa dakwah, sekaligus melestarikan kearifan lokal di tengah arus budaya modern.
Acara dibuka secara resmi oleh perwakilan Ketua DPD LASQI Kabupaten Bogor, Ajeng Umaroh, bersama perwakilan dari Kecamatan Dramaga dan para tokoh masyarakat.
Hadir pula perwakilan dari 10 desa peserta, yaitu Desa Babakan, Ciherang, Cikarawang, Dramaga, Neglasari, Petir, Purwasari, Sinar Sari, Sukadamai, dan Sukawening.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Turut hadir pula Hj. Dedeh, Kepala Desa Sukadamai, serta jajaran perangkat desa dan tokoh agama setempat.
Dalam sambutannya, Ketua DPD LASQI Kabupaten Bogor, Ajeng Umaroh, mengapresiasi kerja keras jajaran pengurus LASQI Kecamatan Dramaga yang dipimpin oleh Hj. Heni. Ia menilai kegiatan ini bukan hanya perlombaan, melainkan bagian dari upaya nyata menyebarkan syiar Islam dengan cara yang menyenangkan dan kreatif.
“Melalui kegiatan ini, kita berharap seni musik Islami terus tumbuh dan menjadi sarana dakwah yang menyejukkan bagi generasi muda di setiap desa di Kecamatan Dramaga,” ujar Ajeng Umaroh dalam sambutannya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana sekaligus Ketua DPK LASQI Dramaga, Hj. Heni, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan agenda tahunan LASQI yang bertujuan mengembangkan potensi dakwah melalui seni musik Islami serta mempererat tali silaturahmi antar-desa.
“Kami ingin menumbuhkan minat generasi muda terhadap seni bernuansa Islami. LASQI Dramaga berkomitmen untuk terus hadir di tengah masyarakat sebagai penjaga seni dan kearifan lokal bernuansa religius,” ungkap Hj. Heni.
Ia menambahkan, dukungan masyarakat dan pemerintah kecamatan menjadi kunci keberhasilan kegiatan ini. “Jika seni musik Islami terus dikawal, maka syiar Islam akan semakin kokoh, dan kearifan lokal kita tetap hidup di tengah perubahan zaman,” tutupnya.
Jumhari Salah satu tokoh seni Musik Islam ini, menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Ia menilai LASQI memiliki peran strategis dalam memperkuat nilai-nilai keagamaan melalui jalur seni dan budaya.
“Kami sangat berterima kasih dan bangga kepada seluruh pengurus LASQI Dramaga, kepada Ibu Ajeng Umaroh selaku Ketua DPD LASQI Kabupaten Bogor, juga kepada seluruh kepala desa yang mendukung acara ini. Kegiatan seperti ini perlu terus dikembangkan karena menjadi sarana positif dalam membangun karakter masyarakat yang religius dan berbudaya,” ujar Jumhari.
Ia juga memberikan penghargaan kepada seluruh peserta yang tampil penuh semangat dan menunjukkan kreativitas luar biasa di atas panggung.
“Seni musik Islami adalah warisan luhur yang perlu dijaga. Selain menjadi hiburan, ia juga menjadi media pendidikan moral dan pengingat nilai-nilai keislaman,” tambahnya.
Lomba ini dinilai oleh dua dewan juri berpengalaman, yakni Nining Suningsih dan Ajeng Umaroh. Menurut Nining, proses penjurian dilakukan secara objektif dan profesional, dengan mengedepankan standar kompetensi seni musik Islami.
Adapun lima aspek utama penilaian meliputi:
1. Vokal dan Kekompakan Grup – kualitas suara, harmonisasi, dan keserasian nada.
2. Irama dan Aransemen Musik – keseimbangan instrumen seperti rebana, marawis, hingga alat modern bernuansa religi.
3. Penghayatan dan Makna Syair – sejauh mana peserta mampu menjiwai pesan moral lagu yang disampaikan.
4. Penampilan dan Koreografi Panggung – meliputi ekspresi, busana, serta kesopanan dalam penampilan.
5. Kreativitas dan Unsur Kearifan Lokal – kemampuan memadukan budaya lokal Bogor dengan semangat dakwah Islami.
“Kegiatan ini tidak hanya mencari siapa yang terbaik, tetapi bagaimana seni musik Islami bisa menjadi alat syiar yang menyatukan masyarakat dan memperkuat keimanan,” tutur Nining.
Riuh tepuk tangan dan lantunan syair qasidah menggema di Aula Kecamatan Dramaga sepanjang acara. Suasana yang penuh religiusitas dan kebersamaan membuat kegiatan ini menjadi pusat perhatian masyarakat setempat.
Hingga penghujung acara, dewan juri mengumumkan para pemenang dengan penuh suka cita:
• Juara 1: Desa Dramaga, Juara 2: Desa Neglasari, Juara 3: Desa Sukadamai
Para pemenang mendapatkan piala dan uang pembinaan dari DPK LASQI Kecamatan Dramaga sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mereka dalam melestarikan seni musik Islami.
Kemeriahan lomba ini menjadi bukti bahwa seni musik Islami masih hidup dan dicintai masyarakat. Melalui kegiatan semacam ini, LASQI Dramaga berupaya menanamkan nilai dakwah yang sejuk, membangun ukhuwah, dan memperkuat akar budaya lokal yang Islami.
“Gema seni musik Islami yang menggema di Dramaga bukan hanya suara, tapi juga semangat persaudaraan dan syiar Islam yang menyatukan,” ujar salah satu panitia menutup kegiatan.
Dengan antusiasme masyarakat yang tinggi dan dukungan penuh pemerintah kecamatan, kegiatan ini diharapkan menjadi agenda tahunan LASQI Dramaga serta menjadi inspirasi bagi kecamatan lain di Kabupaten Bogor untuk mengembangkan seni Islam berbasis kearifan lokal.






