Sumenep, Detikzone.id- Aktivis GMNI bersama puluhan masyarakat gelar aksi demonstrasi di depan Mapolres Sumenep menggaungkan dugaan ketidakberesan penanganan kasus tindak pidana pencabulan anak dibawah umur lantaran lelet. Rabu, 05/06/2024.
Aksi tersebut mendapat pengawalan ketat dari puluhan anggota Kepolisian.
Dalam aksi tersebut, para orang tua korban dugaan pencabulan anak dibawah umur juga ikut menjadi peserta aksi seraya menangis histeris dan berteriak lantang meminta keadilan Polres Sumenep agar pelaku dihukum seberat beratnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mengawali orasi, Korlap aksi, Jay mempertanyakan keseriusan Polres Sumenep dalam menangani kasus dugaan pencabulan oknum guru cabul SDN Kebunagung II.
“Ada apa dengan Polres Sumenep ini kok sangat lelet dalam penanganan tindak pidana pencabulan oknum tenaga pendidik. Apakah harus menunggu suplay dana masuk,” ujar Jay.
Lantas Aktivis GMNI yang mengeluhkan kinerja Polres Sumenep dalam kasus dugaan pencabulan oknum Guru SDN Kebunagung yang telah memakan banyak korban anak dibawah umur.
“Tangkap agar iblis yang berwujud manusia tidak berkeliaran lagi diluaran sana,” tukasnya.
“Anak anak yang seharusnya mendapat ilmu dan martabat untuk masa depannya justru dirusak oleh gurunya sendiri. Ini sudah biadab,” imbuhnya.
Sementara, Ketua GMNI Sumenep, Ali Muddin menambahan, pelaku dugaan pencabulan anak dibawah umur oleh terduga pelaku oknum guru SDN Kebunagung II harus mendapat hukuman yang setimpal.
“Pelaku pencabulan ini yang telah merusak kehormatan anak harus dihukum dengan seberat beratnya,” ucapnya.
Ali Muddin menyinggung ketidakseriusan Dinas terkait, meliputi Disdik dan Dinas Sosial Kabupaten Sumenep.
“Disdik Sumenep terkesan tidak peduli dan tutup mata terhadap kasus pencabulan anak bahkan Dinas Sosial lebih parah lagi,” jelasnya.
“Cita cita Jokowi, cita cita Bupati Sumenep menuju Indonesia emas 2045 tidak akan tercapai manakala masa depan anak anak dirusak dan dihancurkan dengan cara cara bangsat seperti ini,” terangnya.
Atas nama GMNI Sumenep, dirinya berjanji akan terus mengawal kasus tersebut, jangan sampai ada itikat perdamaian seperti kasus dugaan pencabulan oleh salah pegawai Bank Jatim.
“Jangan sampai kasus ini ada itikat perdamaian seperti halnya kasus 2023 yang diduga dilakukan oleh salah satu pegawai Bank Jatim,” ucapnya.
Kemudian, terkait kabar ditangkapnya pelaku pencabulan, dirinya atas nama keluarga dan organisasi meminta kejelasan dan kepastian Polres Sumenep agar pelaku dihadapkan ke para peserta aksi.
Tak lama kemudian, setelah menyampaikan orasinya dengan menukik, Ketua GMNI Sumenep, Ali Muddin bersama anggota dan perwakilan keluarga korban dugaan pencabulan dipersilahkan masuk untuk mengecek kebenaran ditangkapnya oknum guru cabul.
Ternyata, setelah cukup lama di Polres Sumenep, ketua GMNI bersama perwakilan keluarga korban dan Kades Kebunagung Bustanul Affa keluar dari Mapolres dan menyampaikan kabar baik kepada para peserta aksi bahwa pelaku pencabulan benar benar sudah ditangkap.
Penulis : Redaksi