Sumenep – Maraknya kapal Cantrang yang terus – menerus merusak laut Masalembu namun terkesan dibiarkan oleh pihak Syahbandar terus menjadi polemik yang semakin mengerucut, Sabtu, 15/02/2025.
Terbaru, fakta dibiarkannya kapal Cantrang bebas bersandar di Pelabuhan Masalembu hingga nyaris menabrak perahu nelayan saat dilakukan pengejaran merupakan sebuah tindakan keji yang patut dilawan.
Masyarakat Masalembu menilai ada dugaan faktor kesengajaan yang dilakukan oleh oknum Syahbandar Masalembu.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Nelayan Masalembu berusaha melakukan pengejaran bahkan Kapal Cantrang KM. BAHARU ingin menabrak perahu nelayan. Ini sudah luar biasa jahat,” ujar tokoh masyarakat setempat yang namanya enggan dipublis.
Kata dia, kejadian kapal Cantrang bersandar di Pelabuhan Masalembu sudah seringkali terjadi, namun seakan ada pembiaran.
“Intinya ketika kapal Cantrang masuk, maka Syahbandar wajib mengecek dokumen kapal. Apapun alasannya. Kita menduga ada oknum yang jadi penghianat kepada nelayan masalembu,” katanya.
Narasumber menjelaskan, pihak Syahbandar ada yang mendampingi ABK KM. BAHARU yang katanya mengalami sakit.
“Itu artinya sangat mudah bagi Syahbandar untuk melakukan penelusuran terkait kaburnya KM. BAHARU tersebut, yang nyaris menabrak perahu nelayan Masalembu,” jelasnya.
“Masuknya kapal cantrang yang dihubungi duluan adalah Syahbandar. Artinya Syahbandar punya akses dengan kapal cantrang tersebut,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Masalembu Rahmat Rahim berdalih bahwa saat kapal Cantrang bersandar pihaknya fokus menyelematkan jiwa.
“Kemarin semua fokus kepada penyelamat jiwa dulu. Baru akan kami lakukan administrasi termasuk pemeriksaan dokumen dan kenapa sampai terjadi laka.
Tetapi setelah penyelamatan dll selesai,
kami koordinasi dengan semua lintas sektoral di Masalembu termasuk dengan kelompok nelayan turun ke kapal
tetapi kapal sudah keburu kabur,” dalihnya.
Bahkan kini, Rahmat Rahim mengaku secara lisan sudah koordinasi dengan Satpolairud Lamongan tentang hal ini.
“Surat resminya akan kami lakukan besok atau paling lambat Senin, sekalian menjawab surat dari kelompok nelayan masalembu yang musyawarah dengan kami semua sektor di Kantor UPP Masalembu,” tandasnya.
Penulis : Redaksi