Makassar, Detikzone.id- Seorang warga Maros bernama Mustafa (43) mengaku menjadi korban penipuan oleh oknum polisi berinisial GL yang bertugas di TAHTI Polda Sulsel.
Mustafa menyampaikan keluhannya kepada media Detikzone.id mengenai kejadian yang bermula dari perkenalannya dengan oknum polisi GLpada Desember 2023.
Menurut Mustafa, ia diperkenalkan kepada GL oleh seseorang bernama Rudi alias Nyong, yang mengaku sebagai kerabat GL.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pertemuan pertama mereka berlangsung di Starbucks.
Dalam pertemuan tersebut, G meminjam sementara uang sebesar Rp 10 juta rupiah dari Mustafa.
Pelaku meminta pinjam untuk kebutuhan membayar Ekspedisi Semen karena mengaku bisnis semen dan mau di bongkar di Pare pare.
Oknum polisi itu berjanji akan mengembalikan Rp 12 juta rupiah sesuai dengan kwitansi yang ditandatangani oleh GL pada 7 Desember 2023.
Namun, hingga saat ini, GL belum menunjukkan itikad baik untuk mengembalikan uang tersebut, bahkan kontak WhatsApp Mustafa telah diblokir oleh G.
Mustafa berharap agar GL segera mengembalikan uangnya dan menegaskan bahwa perbuatan oknum polisi tersebut sangat memalukan institusi kepolisian.
“Saya percaya memberikan uang karena GL mengaku sebagai anggota polisi yang bertugas di Polda Sulsel. Seorang polisi seharusnya mengayomi dan melindungi masyarakat, bukan melakukan perbuatan yang memalukan,” ungkap Mustafa dengan kesal.
Saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Abdullah Arifin dari Bidang Pembinaan TAHTI Polda Sulsel mengakui bahwa oknum polisi GL sedang dalam pembinaan.
Media Detikzone mencoba menghubungi GL untuk mendapatkan klarifikasi.
“Sampaikan saja kepada yang bersangkutan kalau belum pernah menerima dana tersebut. Saya tunggu di Polda hari Selasa jam 1 siang, sekalian saya konfrontir sama orang yang pernah mengaku keluarga Mustafa yang saya titipkan dana sebesar 10 juta rupiah. Ok, pak!,” dalihnya.
GL juga mengaku bahwa dirinya adalah teman baik Ketua PWI, Pak Agus, dalam upayanya untuk membela diri.
Kasus ini menambah daftar panjang permasalahan yang melibatkan oknum polisi dan menjadi perhatian publik mengenai integritas serta tanggung jawab anggota kepolisian.
Semoga pihak berwenang dapat menindaklanjuti kasus ini dengan adil dan transparan.
Penulis : Enno