Sumenep, Detikzone.id– Mafia penambang pasir ilegal di desa Ambunten Barat, Kecamatan Ambunten Kabupaten Sumenep terus melakukan aktivitas brutalnya dengan leluasa tanpa adanya tindakan nyata dari APH walaupun sudah bertahun -tahun menggunduli keindahan pantai.
Para mafia uang haram tersebut seakan tidak takut dengan Aparat, khusunya Polsek Ambunten.
Kuat dugaan, adanya konspirasi antara oknum dan para penambang pasir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sejauh ini, berdasarkan fakta di lapangan, mafia penambang pasir tidak pernah tersentuh hukum walaupun pasir disepanjang pantai digerogoti untuk diperjualkan demi kepentingan pribadinya.
Terbaru, sebelum melancarkan aksi , mafia penambang ilegal merengek-rengek mendatangi wartawan untuk menghapus berita terkait penambangan pasir ilegal lantaran dirinya ingin kembali bekerja leluasa dan ingin bekerjasama. Namun ternyata diam- diam melakukan aktivitas brutalnya di malam hari hingga pagi.
“Semalam para mafia pasir ilegal ini sudah bekerja lagi. Tumpukan pasir yang awalnya ada di pinggir jalan kini sudah diangkut Dump Truck dan Pick-Up,” kata N narasumber media ini.
N menduga, penikmat uang haram hasil merusak lingkungan tersebut juga masuk ke kantong oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Hingga saat ini para penambang pasir ini seakan ada bekingan. Maklum, harga per dump truck sekitar Rp 600- Rp 700 ribu. Kalau semalam saja 10 dump truck sudah berapa juta tuh pemasukannya walaupun harus merusak lingkungan tidak ngaruh,” terang N.
Baca Juga : Mafia Penambang Ilegal di Ambunten Sumenep Bebas Angkut Pasir Sesuka Hati, Warga Minta Polda Turun Tangan
Baca Juga : Tak Peduli Ilegal, Tambang Pasir Galian Masih Marak di Pacuh Penataran Kecamatan Nglegok Blitar
Ia sangat menyayangkan kondisi pantai tempat penambangan pasir di depan SDN Ambunten Barat II dari bibir pantai ke jalan raya hanya berjarak kurang lebih 5 meter.
“Para penambang pasir ilegal ini layaknya penjahat perusak lingkungan. Bahkan ada salah satu lokasi yang saat ini hanya berjarak lima meter dari jalan raya. Itu di depan SDN Ambunten Barat II,” tutur N.
Bahkan lantaran ulah penambang pasir ilegal tersebut, lokasi Bhuju’ keramat sangat memperihatinkan.
“Dulu pasirnya sampai terkikis hingga hampir kelihatan kerangka mayatnya. Setelah diberitakan kemudian dilakukan perbaikan oleh masyarakat. Namun saat ini para penambang pasir berulah lagi. Besar kemungkinan Bhuju’ tersebut akan ambruk lantaran kena abrasi laut. Ini sangat menghawatirkan,” terangnya.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Ambunten, Aipda Bayu Puji Santoso menyebut sudah melakukan Lidik bahkan sedang koordinasi dengan Polres Sumenep selama 3 bulan terakhir.
“Saya sudah melakukan Lidik terhadap para pelaku penambang liar dan berkordinasi dengan Polres Sumenep untuk upaya penangkapan para pelaku. Koordinasi kurang lebih 3 bulan terakhir,” terangnya.
Disinggung apakah sudah tahu terkait maraknya penambangan pasir yang telah berjalan cukup lama di desa Ambunten Barat,
Namun anehnya, Kanit Aipda Bayu Puji Santoso berdalih belum tahu terkait aktivitas yang sudah lama terjadi.
“Selama ini saya belum tahu hal kegiatan tersebut karena saya kurang lebih sekitar 8 bulanan menjabat di Polsek Ambunten,” tandasnya.
Berkenan dengan itu, Detikzone.id meminta atensi Kapolres Sumenep agar para mafia penambangan pasir perusak lingkungan ditindak tegas sesuai dengan hukum yang berlaku.
Penulis : Redaksi